Otomotifnet.com - Gunung Merapi yang terkenal erupsinya, meletus lagi Jumat (11/5) sekitar pukul 07.45 WIB pagi tadi.
Meski letusannya bersifat freatik yang dominasi uap air, warga yang berada di sekitar gunung tersebut dihimbau untuk mengungsi.
"Masyarakat yang tinggal dalam radius 5 km (daerah Kinahrejo) sudah diinstruksikan untuk bergeser ke bawah (barak pengungsi)," kata Maskur, Staf BPBD Kabupaten Sleman.
Dijelaskannya, saat ini masyarakat sudah mulai bergeser ke bawah dengan menggunakan masker.
(BACA JUGA: Raffi Ahmad Ajak Anak Istri Belanja Kebutuhan Sehari-hari, Ada Yang Vespa Apa Yang Dipakai?)
Kalau terpaksa keluar dan mengendarai motor, lebih baik gunakan masker yang tepat.
Penggunaan masker khusus kategori N 95-N 100 pun lebih direkomendasikan karena dapat mencegah materi yang berukuran kurang dari 10 mikron.
Tapi ternyata menggunakan masker juga tidak boleh asal pakai begitu saja.
Menurut dokter spesialis paru dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Budhi Antariksa, penggunaan masker khusus memang lebih direkomendasikan.
(BACA JUGA: Jadi Murah Nih, Estimasi Biaya Servis Toyota Avanza dan Innova di Auto2000 Setelah Diskon)
Namun daripada ketidaknyamanan dan kesulitan mendapatkannya menjadi kendala, lebih baik menggunakan masker operasi berwarna hijau atau masker kain biasa.
Budhi mengatakan, meskipun tidak mampu menyaring partikel yang berukuran lebih kecil dari 10 mikron, namun masker atau kain apapun sudah dapat mengurangi partikel abu vulkanik dengan signifikan.
Budhi memaparkan, partikel abu vulkanik berukuran kurang dari 5 mikron, padahal dengan ukuran tersebut, partikel bisa terhirup masuk ke saluran pernapasan bagian bawah, seperti paru-paru.
Partikel abu vulkanik, lanjut dia, berpotensi mengganggu sistem pernapasan karena mengandung kristal silika.
(BACA JUGA: Awas Diseruduk! Ada Bajaj Bercula Satu Berkeliaran)
Kristal silika diketahui merupakan salah satu bahan yang digunakan dalam industri kaca untuk membuat kaca keras.
Jika terhirup dan masuk ke dalam paru-paru, partikel ini berpotensi merusak alveoli, unit pernapasan terkecil dari paru-paru.
"Idealnya, (orang-orang di kawasan yang terkena hujan abu vulkanik) tidak keluar ruangan dulu, tetapi kalau harus keluar, harus gunakan masker," cetus Budhi.
Wah, jadi lebih jelas kan Sob? Tetap gunakan masker ya demi menjaga kesehatan pernafasan.