Otomotifnet.com - Minimnya jam terbang di Kejurnas IRS 250 cc tidak membuat Yossie Legi Sadewo, pembalap andalan tim Astra Motor Racing Team (ART) Kalbar patah semangat.
Dengan dibantu riset motor yang tak pernah henti, hasilnya bisa dilihat di seri terakhir IRS Sentul.
Start dari posisi buncit karena gagal finish di race pertama hari Sabtu, justru memacu semangat Yossie di race 2.
(BACA JUGA: Tenaga CBR250, Ninja 250 dan R25 Sudah Bagus, Tapi Banyak Yang Enggak Puas, Lirik Tiga Bengkel Ini)
Pembalap asal Kalbar ini berhasil finish ke-5, pencapaian membanggakan di tengah persaingan yang sangat ketat.
Prestasi pembalap bernomor start 185 ini terbantu motor racikan Suhartanto, mekanik kepercayaan ART Kalbar yang pada seri terakhir mencoba ganti ECU.
Dari HRC ke aRacer RC2 Super.
“Sebelumnya terkendala seting yang kurang detail dan limit terbatas di 14.200 rpm,” terang Kupret, sapaannya.
Setelah ganti ECU, Kupret bisa seting lebih detail dan limit putaran mesin dipatok jadi 15.000 rpm.
“Powernya ternyata masih ngisi sampai segitu, dan peak power 38,5 dk ada di 14.700 rpm,” tambah pemilik bengkel bernama Pride Ltd ini.
Performa Yossie makin ngacir setelah dipasang quick shifter up and down.
“Shift up dan shift down jadi tak perlu tarik kopling. Jadi bisa lebih cepat sepersekian detik,” ungkap Yossie yang akhirnya bisa tertawa lebar.
(BACA JUGA: Ketipu Lagi, Kirain CBR250RR Didandanin Ducati Panigale, Gak Taunya...)
Dengan ubahan di atas, enggak heran best time Yossie di Sentul meningkat tajam.
Seri sebelumnya menurut Kupret berkutat di angka 1 menit 45,8 detik, dipangkas jadi hanya 1 menit 43,5 detik, lebih cepat 2,3 detik!
Tapi pencapaian itu tentu bukan cuma karena ECU, tapi juga hasil oprekan di bagian lain.
Kita mulai dari mesin. Piston masih andalkan bawaan pabrik, tapi kepala silinder dipangkas 0,6 mm untuk menaikkan rasio kompresi jadi 13,2:1.
“Cukup segitu supaya tidak jebol sebelum 12 lap,” ujarnya.
(BACA JUGA: CBR250RR Ban Cacing: 'Gedein Nyalinya Kecilin Bannya')
Kemudian lubang masuk dan buang dipapas kulit jeruknya, “Juga merapikan sudut di seating klepnya,” imbuh mekanik murah senyum ini.
“Kem bikin CNC di BRT agar presisi dengan hasil hitungan saya, lift naik dari 6,8 mm jadi 8,2 mm,” imbuhnya.
(BACA JUGA: Ngaku Sederhana, Taunya Honda CBR250RR Hedon, Detailnya Bikin Merinding)
Durasi in 252° dan ex 247°.
Throttle body dan injektor masih pakai bawaan pabrik.
“Cuma ram air saya modifikasi jadi lebih besar, biar udara yang masuk lebih banyak,” papar mekanik yang beralamat di jalan Pahlawan, Desa Senja Kec Citeureup, Bogor.
Untuk knalpot ternyata limited edition, karena langsung dibuat di atas motor.
“Dari leher hingga tabungnya dibikin sesuai kebutuhan. Dan ini belum diproduksi massal, makanya belum dijual bebas di pasaran,” kata Kupret lagi.
Ubahan berikutnya di bagian suspensi yang disokong Showa.
“Karena Yossie tergolong berat, 65 kg, maka setingannya beda dengan yang lain, mintanya paling hard,” tutup Kupret yang sudah mengupgrade lagi mesinnya dan tembus 40,5 dk!
(Candra/Otomotifnet.com)
Data modifikasi
Sok depan : Showa
Sok belakang : Showa BFRC
Ban depan : Dunlop 110/70-17
Ban belakang : Dunlop 150/60-17
Knalpot : Norifumi
ECU : aRacer RC2 Super
Kem : custom BRT
Selang rem : Hel