Ada Yang Janggal! Bukan Rem Blong Yang Bikin Truk Meluncur dan Tabrak Belasan Motor Di Brebes

Parwata - Senin, 21 Mei 2018 | 16:36 WIB

Polisi melakukan olah TKP kecelakaan truk yang menewaskan 12 orang di Desa Jatisawit, Kecamatan Bumiayu, Brebes, Senin (21/5/2018). Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Hasil Olah TKP Kecelakaan Maut Tewaskan 12 Orang di Bumiayu Bukan Karena Truk Rem Blong, http://jateng.tribunnews.com/2018/05/21/hasil-olah-tkp-kecelakaan-maut-tewaskan-12-orang-di-bumiayu-bukan-karena-truk-rem-blong?page=2. Penulis: mamdukh adi priyanto Editor: iswidodo (Parwata - )

Otomotifnet.com - Tim Traffic Accident Analysis (TAA) Direktorat Lalu Lintas Polda Jateng melakukan olah TKP dari titik awal di mana truk menabrak kendaraan lain hingga posisi terakhir truk oleng dan terjungkal.

Yakni dalam kasus kecelakaan truk yang menewaskan 12 orang di Desa Jatisawit, Kecamatan Bumiayu, Brebes, Senin (21/5/2018).

Polisi belum bisa memberikan simpulan hasil analisis.

Hanya saja, dalam pemeriksaan sementara, ada beberapa fakta yang bisa diungkapkan.

Dirlantas Polda Jateng, Kombes Pol Bakharuddin, saat di lokasi menuturkan truk tersebut tidak mengalami malfungsi rem.

(BACA JUGA: Dicari! X-Trail Kabur, Penabrak Ibu-Ibu Disabilitas)

"Berdasarkan pemeriksaan dan hasil identifikasi, rem berfungsi dengan baik," kata Bakharuddin.

Ia menjelaskan ada beberapa faktor penyebab kecelakaan tersebut.

Pertama, jalan turunan panjang namun landai yang membuat kecepatan truk terus bertambah.

"Setelah melewati turunan flyover Kretek sepanjang 480 meter, kemudian truk melewati turunan lagi sepanjang dua kilometer dengan kecepatan 60- 70 kilometer perjam," jelasnya.

Saat di turunan tersebut kemungkinan truk terus melaju. Namun ada yang janggal.

Bakharuddin menuturkan, sopir truk berusaha mengerem tapi kesulitan.

Begitu juga saat berusaha memindahkan gigi tidak berhasil. Rem tangan pun tidak berfungsi.

"Beban truk yang banyak dan melaju di turunan menjadikan truk terus melaju tak terkendali," imbuhnya.

(BACA JUGA: Syok Berat...Diajak Minum Bir Di Kafe, Motor Ibu Ini Raib)

Besar tonase yang diizinkan, kata dia, sebesar 20 ton.

Namun truk membawa beban gula pasir sebesar 38 ton.

Artinya ada kelebihan beban 18 ton atau 87 persen.

Dirlantas menyatakan truk dengan beban berat seharusnya melintasi jalan lingkar bukan jalan dalam kota saat di persimpangan dari arah selatan atau persimpangan Terminal Lama Bumiayu.

Namun, karena laju truk sudah tidak terkendali, akhirnya sopir mengambil jalan lurus ke arah dalam kota, bukan belok kanan ke arah jalan lingkar.

"Sopir kemungkinan tidak memahami jalan dalam kota ramai, banyak yang ngabuburit, jualan dan lain- lain. Sehingga dia mengambil jalan lurus bukan belok ke arah jalan lingkar," imbuhnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Hasil Olah TKP Kecelakaan Maut Tewaskan 12 Orang di Bumiayu Bukan Karena Truk Rem Blong,