Riding Position & Handling
Nyemplak di jok setinggi 780 mm, kedua kaki tester dengan tinggi 170 cm dapat menapak dengan sempurna, malah cenderung menekuk.
Joknya nyaman banget, lebar sehingga dapat menopang badan dengan sempurna, dan busanya yang empuk bikin betah.
Setang baplang yang tinggi dan footstep dengan posisi netral, membuat posisi duduk tegak sehingga nyaman.
Namun dengan spion yang terlampau lebar, sehingga rawan tersangkut spion mobil ketika menyelinap di kemacetan.
Soal handling, dengan ukuran yang kecil dan pendek membuatnya sangat lincah dalam membelah kemacetan.
(BACA JUGA: Nantangin Namanya, Pria Gondol Honda CB 150R, Belum Laku Dijual Malah Dipakai Sendiri)
Hanya saja untuk bermanuver di kecepatan tinggi terasa geol-geol, mungkin akibat penggunaan pelek 12 inci. Butuh waktu adaptasi nih!
Karakter suspensi upside down 41 mm dan belakang monosok cenderung keras, terutama belakang.
Ketika melewati jalan keriting atau speed trap badan jadi terguncang-guncang.
Wajar mengingat travel suspensi belakang hanya 50 mm.
Kendati begitu, dipakai berboncengan ternyata enak, empuknya jadi pas.
Cuma penumpang belakang harus berpegangan pada pengemudi, karena tak ada behel dan pegangan hanya tersedia di jok, itu juga sering kedudukan penumpang.
(BACA JUGA: Nah, Nah, Nah....Suzuki Luncurkan Sport 150 Jok Nyambung, Tapi Kalo Bandit Kayak Gini, Kelar!)
Mesin 135 cc yang diusung menghasilkan tenaga maksimal 13 dk pada 9.000 rpm dan torsi 10,8 Nm di 7.000 rpm.
Untuk penggunaan sehari-hari tenaganya lebih dari cukup. Dorongan pada putaran bawah cukup kuat, tapi atasnya terasa biasa saja.
Selain 4 klep dan 2 busi, yang bikin istimewa lagi yakni girboksnya yang dilengkapi transmisi 5 speed.
Lebih banyak 1 gigi dari Z125, mesin jadi lebih santai.
Kalau ingin akselerasi kuat, putar dalam-dalam grip gas dan ganti gigi di angka 9.000 rpm, sebelum limiter pada 10.000 rpm.
Tapi cara terbaik menikmati TnT 135 dengan crusing santai di gigi teratas pada 5.000-6.000 rpm.
Performa mesinnya memang cukup baik, catatan akselerasi yang didapat menggunakan Racelogic mencatat 0-60 km/jam membutuhkan waktu 5,9 detik saja.
Buat stop and go di kemacetan cukup gesit.
Top speed juga cukup tinggi mencapai 115 km/jam pada spidometer, sedangkan pada Racelogic hanya 106,2 km/jam.
Untuk hasil lengkapnya bisa dilihat pada tabel.
(BACA JUGA: Kayak Di Film, Gagal Nyalip, Honda CB150 Remuk dan Terbakar, Pengendara Cuma Lecet-Lecet Dikit)
Dibawa berkeliling Ibu Kota dengan kondisi jalan beragam, mulai dari macet hingga lengang, TnT 135 sanggup mencatat angka 43,7 km untuk setiap liter bensin RON 92.
Itu cukup irit, mengingat tangan tester yang bawa agak kejam, kalau melihat jalan lengang pasti langsung buka gas sampai mentok.
Kesimpulan
Buat yang ingin cari motor “mainan”, Benelli TnT 135 ini bisa jadi pilihan menarik, terutama karena tampangnya garang, mesin tegak 135 cc yang bertenaga, didukung konsumsi bensin irit.
Hanya saja memang kenyamanannya kurang memuaskan karena suspensi yang cukup keras.