Jujur, kami sangat kagum dengan handling New Yaris ini.
Saat dipakai meliuk-liuk di deretan mobil, laju kendaraan terasa cukup stabil.
Begitu pula ketika dijajal bermanuver di tikungan lumayan patah dengan kecepatan agak tinggi, tidak ada gejala oversteer mapun understeer.
Tentunya hal tersebut berkat penyematan fitur VSC dengan traction control tadi.
Ditambah, engineer Toyota juga melakukan perubahan bagian suspensinya, yaitu dirancang sedikit lebih rebah dari generasi sebelumnya.
Ini membuat handling Yaris tak hanya stabil, tapi juga bantingan jadi lebih nyaman ketika melewati jalan tidak rata, atau ketika melewati marka kejut.
(BACA JUGA: Ini Alasan Toyota, Kenapa Sienta Enggak Selaris Saudaranya Yang Lain)
Sayangnya, ketika dipakai berbelok pelan di tikungan patah atau putaran balik di jalan yang agak sempit, perlu sedikit usaha memajukan dan memundurkan mobil, setidaknya 1 - 2 kali maju mundur.
Itu lantaran radius putarnya tidak mengalami perubahan dari generasi sebelumnya, yang memang terkenal lebih lebar dibanding rival-rivalnya.
Latar belakangnya, meski tampil pakai baju baru di eksterior dan kaya fitur, New Yaris masih pakai platform lama.
Ini sebabnya, karakter susah puter balik tetap dimiliki Yaris baru, persis saudara satu platformnya, Sienta yang juga perlu maju mundur untuk melahap U turn.
Sementara soal kemampuan akselerasi, lumayan terjadi perubahan yang cukup signifikan dari generasi sebelumnya.
Dari hasil pengukuran kami, New Yaris ini sedikit lebih kencang pada beberapa parameter pengukuran (lihat boks hasil test).
Bila pada Yaris terdahulu dengan mesin yang sama, untuk mencapai kecepatan 0 – 100 km/jam membutuhkan waktu 13,3 detik, maka pada Yaris terbaru ini bisa lebih cepat 0,8 detik, yaitu jadi 12,5 detik.
(BACA JUGA: Toyota Sienta Ditemukan Sudah Dalam Keadaan Seperti Ini)