Spesifikasinya 411 cc, SOHC, air cooled, fuel injection dengan bore 78 mm dan stroke 86 mm.
Klaim tenaga maksimumnya 24,8 dk di 6.500 rpm dan torsi 32 mm pada 4.250 rpm.
"Pada generasi mesin terbaru ini, kini ada balancer pada kruk as untuk meminimalisir getaran," jelas Anuj Dua, Head of Product Strategy, Royal Enfield.
"Lalu mekanisme buka tutup klep yang sebelumnya masih pakai push rod sudah diganti dengan rantai mesin atau keteng," sambung pria asal India ini.
Selain mengurangi getaran, penggunaan rantai mesin ini juga sukses mengurangi bobot.
(BACA JUGA: Insting Polisi Tajam, Lihat Gerak-Gerik Mencurigakan, Langsung Ringkus Pencuri Motor)
Ada juga oil jet yang terus menyemburkan oli ke piston dan sudah dilengkapi dengan oil cooler untuk membantu pendinginan mesin.
Secara teknologi, sejatinya update yang ada di mesin Royal Enfield Himalayan ini bukanlah teknologi baru.
Sudah banyak pabrikan motor di dunia yang mengadopsi teknologi seperti ini.
Namun bagi Royal Enfield yang selama ini selalu mempertahankan mesin lama mereka sebagai ciri khas, perubahan ini kerap dianggal lari dari tradisi Royal Enfield.
Penasaran mau mencoba? Silahkan tebus motor ini dengan mahar Rp 93 juta on the road Jakarta.