Manajemen Grab Lakukan Lobi, Menghadap Pejabat Agar Dikasih Lewat Area Ganjil Genap

Parwata - Kamis, 9 Agustus 2018 | 11:20 WIB

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Kompleks Parlemen, Rabu (25/7/2018).(KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR) (Parwata - )

Otomotifnet.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, mengatakan pihaknya tengah dilobi oleh perusahaan aplikasi transportasi online Grab agar mitra Grabcar-nya mendapat dispensasi aturan ganjil-genap.

Wagun DKI Sandiaga Uno menerima manajemen Grab di Balai Kota, (8/8/2018).

"Untuk armada mereka yang sudah berstiker dan berkir (minta dispensasi ganjil-genap). Karena itu sudah masuk kepada tentunya jenis kendaraan yang khusus. Jadi itu yang dimintakan," kata Sandiaga di Jakarta Pusat.

(BACA JUGA: Tinggal Nunggu Diketok, Avanza, Xpander Dan Lainnya Bakal Makin Mahal Terkena Pajak Baru)

Sandiaga mengatakan, pihaknya bersedia memenuhi permintaan tersebut asalkan sesuai dengan aturan.

Menurut Sandiaga, Grab merasa armadanya yang sudah berstiker khusus dan mengikuti uji kir seperti diamanatkan Peraturan Kementerian Perhubungan Nomor 108 tahun 2017 seharusnya diperlakukan sama seperti taksi.

"Untuk Grab kir-nya sudah masuk ke 12.000 sampai 14.000 (armada) tapi stikernya baru 6.000," ujar Sandiago Uno.

(BACA JUGA: Perang Saudara Nih, DFSK Glory 580 Bakal Ditantang SUV Baru Wuling)

Sejauh ini, bilang Sandiaga Uno, pihaknya masih mengikuti ketentuan pengecualian ganjil-genap seperti tertera dalam Peraturan Gubernur.

"Posisi kami di Pemprov adalah sesuai dengan peraturan dan ketentuan. Selama itu peraturan ketentuannya memperbolehkan, tentunya kita akan terus berkoordinasi dengan BPTJ untuk mengakomodasi," kata Wagub DKI Sandiaga Uno.

Perluasan wilayah ganjil-genap mobil pribadi sampai ke jalan-jalan arteri akan diberlakukan selama 15 jam setiap hari, yaitu mulai pukul 06:00 sampai 21:00 WIB.

(BACA JUGA: Gak Nyangka, Ternyata Lorenzo Cetak Rekor Di MotoGP Rep Ceska, Meski Gak Juara)

Sistem itu berlaku di Jalan Medan Merdeka Barat, Jalan MH Thamrin, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Sisingamangaraja, Jalan Jenderal Gatot Subroto (simpang Kuningan-simpang Slipi), Jalan S Parman (simpang slipi-simpang Tomang), Jalan MT Haryono (simpang UKI-simpang Pancoran-simpang Kuningan).

Sistem tersebut berlaku di di Jalan HR Rasuna Said, Jalan DI Panjaitan (simpang Pemuda-simpang Kalimalang-simpang UKI), Jalan Jenderal A Yani (simpang Perintis-simpang Pemuda), Jalan Benyamin Sueb (simpang Benyamin Sueb-Kupingan Ancol) dan Jalan Metro Pondok Indah (simpang Kartini-simpang Pondok Indah) serta Jalan RA Kartini.

Ada sejumlah kendaraan yang tidak terkena peraturan pengendalian jumlah kendaraan dengan penerapan pelat ganjil genap.

(BACA JUGA: Lirik Lagi, Seru Abis Duel Dovizioso Versus Marquez Di MotoGP Austria 2017)

Kendaraan itu adalah mobil dinas Presiden RI, Wakil Presiden RI, pejabat lembaga tinggi negara dengan pelat RI beserta kendaraan pengawalnya.

Selain itu, kendaraan dinas instansi pemerintah, mobil pemadam kebakaran, mobil ambulans, mobil angkutan umum (pelat kuning), sepeda motor, dan mobil berpenumpang difabel.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bertemu Sandiaga, Grab Minta Dibebaskan dari Ganjil-Genap Selama Asian Games"