Otomotifnet.com- PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) memperkirakan permintaan motor matik premium akan mengalami peningkatan menjadi 30% dari total penjualan matik sepanjang tahun ini di pasar dalam negeri.
Yordan Satriadi, Deputy GM Marketing PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), menuturkan permintaan kendaraan roda dua matik premium terus membesar sejak beberapa tahun terakhir.
Konsumen lebih memilih kelas dari kategori low end yang kapasitas mesinnya 110-115 cc ke premium dengan kubikasi 150 cc ke atas.
Dibandingkan naik dari matik 110 cc ke 125 cc saja.
Saat ini motor matik premium, ditengok dari kapasitas mesin 150 cc ke atas, diisi oleh varian Yamaha NMAX, XMAX, Honda PCX, Forza.
“Meski pasar matik kelas bawah paling besar, tetapi trennya pangsa motor matik premium menggerus pasar matik di bawahnya,” kata Yordan Satriadi.
(BACA JUGA: Suzuki Jimny Perjuangan, Pakai Mesin Vitara, Dipaksa Kerja Keras)
Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) pada 2016 lalu, jumlah distribusi total motor matik sebesar 4,8 juta unit.
Di kelas 110 cc terdistribusi 2.629.270 unit (54,56%).
Sementara untuk kelas 115 cc sebesar 75 ribu (1,56%).
Sedangkan kelas 125 cc sebesar 1,355 juta (28,19%).
Untuk kelas premium 150 cc ke atas sebesar 749 ribu (15,5 %).
(BACA JUGA: Visor Helm KYT Ini Jadi Viral, Komunitas Pemicunya)
Sementara pada tahun 2017 distribusi matik mengalami peningkatan yakni sebesar 5,08 juta unit.
kelas 110 cc terdistribusi 2,806 juta unit (55,15%).
Sementara untuk kelas 115 cc sebesar 32 ribu (0,65 %)
Sedangkan kelas 125 cc sebesar 1,22 juta (23,99%).
Untuk kelas premium 150 cc ke atas sebesar 1,01 juta (19,6 %).
Dari data tersebut terlihat pasar motor matik kelas 115 dan 125 cc tergerus cukup besar.
(BACA JUGA: Gak Sangka! Pebulutangkis Kevin Sanjaya Peraih Emas Asian Games 2018, Maniak Otomotif)
Sementara pasar 110 cc dan premium dengan kapasitas 150 cc ke atas mengalami kenaikan yang cukup mencolok.
"Untuk kelas matik 115 dan 125 serba tanggung. Mereka yang sudah memiliki motor matik 110 cc jika ingin naik kelas, bukan ke kelas 115 atau 125 cc. Mereka akan naik kelas ke premium," jelasnya.
Namun begitu, perpindahan kelas ini tetap mempertimbangkan daya beli konsumen juga.
"Jika konsumen tidak memiliki kemampuan untuk kelas premium, mereka akan tetap di skutik low end tetapi dengan tampilan yang berbeda misalnya Yamaha Fino atau merek lain Scoopy," pungkas Yordan Satriadi.