So Sweet, Honda BeAT 148 Cc Berdarah Panas, Dibikin Sejuk Satria F150

Joni Lono Mulia - Rabu, 5 September 2018 | 10:00 WIB

Honda Beat Sabet Podium 1 (Joni Lono Mulia - )

Otomotifnet.com - Ada yang menarik dari tunggangan balap Rio Adi, juara 1 kelas Matic Tune Up 150 cc Open di AHRS Ramadhan Race di Sentul Karting beberapa waktu lalu, yaitu Honda BeAT.

Honda BeAT gacoan Rio Adi mesinnya dibuat bengkak jadi 148 cc, namun tetap adem adopsi komponen merek tetangga.

Sang mekanik, Sumingan alias Mi’an menginstalasi radiator Suzuki Satria F150 agar mesin awet.

(BACA JUGA: Fakta-Fakta Menarik Modifikasi SUV Listrik Tesla Model X P100D Sportline)

Tak hanya mencomot radiator F150, Honda BeAT juga kompresi mesinnya dibuat lebih tinggi di ajang balap yang belangsung di Sentul Karting itu.

Berikut ubahan Honda BeAT dari tim Bungsu Sugih Mukti CV Hj AN AN BBS GSRT dikomandani Asep Wahyu ini.

(BACA JUGA: Siapa Bertanggung Jawab? Aki Kering Bisa 'Bunting')

Teguh
Pakai radiator

PISTON

Kapasitas silinder dibesarkan.

“Aplikasi piston diameter 58,5 mm berlabel NPP. Jika dihitung jadi 148 cc,” papar Mi’an.

Piston dome 2 mm, lalu jarak antara piston dan bibir blok saat TMA 0,5 mm. Didapat rasio kompresi 13,9 : 1.

“Kompresi tinggi, namun agar power mesin gak gampang drop, pasang radiator Suzuki Satria F150 FI yang dijadikan oil cooler.

“Radiator Satria F150 lebih besar kapasitasnya dan sekaligus ditambah kipas supaya oli cepat dingin,” ucap Masji, asisten mekanik Mi’an.

KLEP

Rio Adi, pembalap karakternya senang dengan model sirkuit Gery Mang dan Sentul Karting, melesat di putaran tengah ke atas.

Mesinnya menggunakan klep ukuran 28/24 mm (in/ex).

Power band-nya dibuat luas lewat cam in dan out yang durasinya beda sedikit.

Klep in membuka 30° sebelum TMA dan menutup 60° setelah TMB jadinya 270 derajat.

Sedangkan klep buang membuka 58° sebelum TMB dan menutup 33° setelah TMA.

Durasi total jadi 58+180+33 = 271 derajat.

Sementara, lift kem in-nya dipatok 9,5 mm, namun ex-nya dibuat lebih tingg, yaitu 9,7 mm.

(BACA JUGA: Terkuak! Alasan Lorenzo Cabut Dari Ducati, Sakit Hati Ucapan CEO)

Teguh
Karbu besar


KARBURATOR

Mengandalkan karbu Keihin PE 28 dengan pilot jet 55 dan main jet 135, membuat teriakan mesin tidak cepat drop saat balap berlangsung.

“Karakter motor cepat kalo sudah masuk dan keluar tikungan. Karena lawan-lawan lainnya juga gak kalah gesit. Jadi, tinggal pintar-pintar jaga ketahanan mesin dan tetap pada racing line,” tukas Rio Adi, pembalap asal Subang, Jawa Barat.

(BACA JUGA: Mental Gratisan, Oknum Polisi Nyelonong GTO, Pengendara Mobil Kena Getahnya)

CVT

“Di bagian ini tak jauh beda dengan BeAT road race lainnya. Mulai dari derajat puli dibuat 13,5 derajat, kampas kopling gandanya masih standar. Hanya saja, bobot roller dibikin ringan menggunakan ukuran 6 gram diseling dengan 7 gram. Per CVT menggunakan ukuran 1500 rpm,” tutup Mi’an yang berdomisili di Bandung, Jawa Barat itu.

Data Modifikasi

CDI: BRT
Ban depan: FDR MP76 90/80-14
Ban belakang: FDR MP76 XR 90/80-14
Knalpot: CLD
Sok: MOTO1