Otomotifnet.com - Motor dipasangi lampu model projector atau projie nggak sekadar tambah keren.
Penampilan motor makti tampak garang dengan pencahayaan enggak kalah terang dari tata lampu standar.
Wajar, karena bohlam yang digunakan adalah model High Intensity Discharge (HID).
Akan tetapi, ada hal yang mesti diperhatikan nih, penggunaan HID di motor enggak disarankan.
(BACA JUGA: Terkuak, Inilah Tampang Kawasaki Ninja 125 cc, Persis Motor 250 cc Beda Di Mesin)
"Lampu HID itu kan dalamnya kumparan, biasanya Wattnya besar sekali kalau buat standar motor," buka Romy Sukmadjaja, Senior Manager PT Motobatt Indonesia di Cikokol, Tangerang, Banten.
Ukuran Watt untuk motor sebagian besar 35W/35W untuk motor matik dan bebek.
Sedangkan motor sport menggunakan 65W/55W.
"Kalau Wattnya besar menyebabkan arus aki gampang tekor," tambah Romy Sukmadjaja.
(BACA JUGA: Pagar Pembatas Jalan Inovatif Siap Dipakai Di Jawa Barat, Kata Orang Nomor Satu Jabar)
"Tidak hanya aki yang bisa jebol, sepul dan kiprok juga bisa kena akibat dipaksa bekerja lebih berat," tambahnya.
Nggak jarang, ada yang coba mengakalinya dengan mengganti kapasitas aki standar dengan yang lebih besar.
"Jangan deh fatal akibatnya, misalnya pengisian motor kamu untuk Aki 4 Ah tapi kamu pakai Aki 5,2 Ah, maka kinerja sistem pengapian jadi dua kali lebih berat dan aki akan susah penuh," ujar Romy.
Hal ini berdampak juga terhadap kepada sistem pengisian.
(BACA JUGA: Gak Cuma Hukuman Beruntun, Fenati Juga Dapat Ancaman Cabut Nyawa)
Sistem pengisian yang dimaksud adalah keadaan sepul dan kiprok.
"Umurnya jadi lebih cepat," wantinya.
Lantas, apa solusi paling pas biar motor tetap bisa pakai projector lamp.
Gampang saja, ganti bohlamnya jangan HID tetapi pakai model Light Emitting Diode (LED)
"Lebih baik bohlamnya pakai LED, Wattnya kecil dayanya enggak butuh banyak," tutup Romy Sukmadjaja.