Otomotifnet.com - Industri otomotif tengah memasuki periode perubahan yang dramatis.
Dalam 10—15 tahun terakhir, industri otomotif telah mengalami perubahan pesat dalam perjalanan dalam 100 tahun terakhir.
Toyota menyadari bahwa "musuh" utama mereka bukan mobil China.
Tapi perkembangan teknologi.
Mulai dari teknologi mobil listrik, autonomous, hingga teknologi ride sharing alias transportasi online.
Jadi jelas, bagi Toyota saat ini pesaing sesungguhnya bukan lagi mereka yang membuat mobil, namun mereka yang membuat/menciptakan teknologi.
Termasuk pula teknologi mobil otomatis, penggerak alternatif, layanan mobilitas, human robot, adalah area baru dalam persaingan yang tengah berlangsung di dunia industri otomotif.
(BACA JUGA: Toyota Fortuner dan Saudaranya Aman Pakai Solar B20, Tapi...)
Oleh karenanya, jelang Olympic – Paralympic Games 2020 yang akan diselenggarakan di Tokyo, Jepang, tahun 2020 nanti, Toyota sebagai official partner, telah mengumumkan transformasi.
Yakni bukan lagi hanya sebagai perusahaan pembuat mobil tapi menjelma menjadi perusahaan mobilitas.
Sejarah Toyota berawal dari perusahaan mesin tenun, dalam semangat kaizen (continuous improvement) dan respect to the people, Toyota terus bergerak menjadi perusahaan otomotif.
Menciptakan teknologi baru, mengatasi hambatan mobilitas hari ini dan memecahkan tantangan mobilitas masa depan.
"Inovasi telah menghasilkan kemajuan teknologi dan produk Toyota, tidak hanya menjadi produsen otomotif terbesar global, tapi juga pionir dalam berbagai pengembangan produk."
"Seperti mobil hybrid, fuel cell technology, kendara autonomos seperti i-concept dan human robot," terang Susumu Matsuda," Presiden Toyota Motor Asia Pasific (TMAP) di Singapura (14/9/2018).
(BACA JUGA: Pantas Kaca Kijang Innova Bisa Ditembus Sapu, Menurut Hitungan Fisika Kecepatannya Sampai 113 Km/jam)