Otomotifnet.com - Pernah dengar kabar soal sering mengganti merek oli berefek mesin gampang berkerak.
Wah, pernyataan itu termasuk mitos atau fakta?
Biar enggak salah, mending ditanyakan langsung ke ahlinya.
Masalah mitos ini kita tanyakan ke Ir. Prio Aripurwadi MBA. MSC, Senior Advisor Technical Engineering dari PT. Federal Karyatama selaku produsen oli merek Federal Oil.
(BACA JUGA: Salah! Melumasi Rantai Pakai Oli Motor Bekas, Lebih Mantap Pakai Yang Baru)
“Kalau penyebabnya hanya dari oli saja itu tidak benar," yakin Ir. Prio.
Sebab, penyebab mesin rusak umumnya karena kerak yang menumpuk di ruang bakar.
Nah, kerak di ruang bakar bukan cuma disebabkan oleh oli.
"Tapi, bisa karena proses pembakaran yang kurang sempurna atau bisa juga karena bahan bakar yang digunakan kualitasnya jelek,” tambahnya lagi.
(BACA JUGA: Seketika Volume Oli Motor Berkurang, Berikut Dua Penyebabnya)
Meski begitu, pak Prio tidak sepenuhnya membantah mitos yang tersebar ini.
Menurutnya, sering mengganti merek atau tipe oli memang tidak dianjurkan. Hal tersebut punya efek samping yang kurang baik pada mesin.
“Harus dipahami bahwa setiap penggantian oli pasti menyisakan sedikit oli lama pada bagian mesin. Kalau oli baru yang dimasukan berbeda merek atau tipe bisa saja membuat masalah," papar Prio lagi.
"Biasanya penyebab masalah justru karena oli lama di mesin bukan dari oli baru. Jika tercampur dan menguap bisa cepat menimbulkan deposit juga seperti mitos tadi,” tutup Prio yang hobi menembak ini.