Otomotifnet.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat masih bertahan di angka Rp 15 ribuan saat ini.
Jelang akhir tahun ini produsen otomotif ada yang sudah menaikkan harga kendaraannya.
Akan tetapi, ada juga yang belum naik harga.
Salah satunya Suzuki Motor, seperti yang diungkap oleh Banggas Pardede, Marketing 2W Section Head PT Suzuki Indomobil Sales.
(BACA JUGA: Anak Muda Beli Ferrari, Ternyata Juara Dunia Mobile Legends)
"Sejauh ini Suzuki masih bisa bertahan, kami akan coba semaksimal mungkin," kata Banggas Pardede di ajang IMOS 2018.
Menurutnya, kenaikan harga sepeda motor pasti dialami semua produsen per tahunnya.
Kenaikan ini tak hanya disebabkan karena nilai tukar Rupiah.
Banggas Pardede mengatakan kenaikan harga juga disebabkan karena adanya nilai pajak kendaraan bermotor yang memang meningkat setiap tahun.
(BACA JUGA: Pria Yang Pernah Setting Helm Dovizioso Ungkap Poin-Poin Pengecekan Helm Balap)
"Nilai NJKB biasanya berubah, nilai ini berubah dengan mengikuti sekitar 1 sampai 2 pesen dari inflasi," ucap Banggas Pardede.
Ditambahkan Banggas Pardede, jika tiap tahun baru harga motor naik, sebetulnya harga off the road dari pabrikan tidak naik.
"Tapi nilai BBN-nya yang naik, nah ini yang membuat secara keseluruhan nilai on the road-nya (OTR) naik," pungkas Banggas Pardede.