Otomotifnet.com - Line-up pikap dan double terbaru dari produsen berlogo Tiga Berlian, yaitu New Mitsubishi Triton semakin canggih dengan penyematan fitur-fitur elektronik.
Baik untuk meningkatkan unsur safety maupun kemudahan operasional di medan berat.
Semua itu memunculkan pertanyaan, akankah New Mitsubishi Triton ditinggal pengusaha yang memakai produknya?
Maklum, data PT Mitsubishi sendiri menunjukkan kalau Triton saat ini kuat di konsumen fleet.
Angkanya tembus 80 persen, sisanya konsumen retail atau perorangan.
Dari persentase tersebut, dominan mereka pilih Triton manual yang merupakan model entry level-nya.
Baik single cabin HDX, double cabin HDX dan GLS yang pengoperasiannya masih banyak dilakukan manual.
Menanggapi hal ini, Imam Choeru Cahya, Head of Sales & Marketing Group PT Mitsubishi Motors Kramayudha Sales Indonesia (MMKSI) mengungkapkan ketidakkhawatirannya.
"Kami punya pengalaman tahun 2009, kita ada perubahan dari L200 Strada jadi Triton," ujar Imam Choeru Cahya di Bangkok, Thailand (12/11/2018).
(BACA JUGA: Simpel Banget, Yamaha Aerox 155 Ganti Tangki 8 Liter Bisa Tukar Guling)
"Mau gak mau kemudahan dan kenyaman ini diperlukan."
"Tapi lama-lama si pengguna fleet yang memakai untuk operasional tahu, kenyamanan dan kebutuhan diperlukan"
"Menurut saya, tidak pesimis dengan perubahan fitur Triton yang signifikan," paparnya.
Ia lantas menyebut kalau fitur yang berhubungan dengan keselamatan sudah menjadi persyaratan perusahaan.
"Seperti airbag dan rem ABS, itu perusahaan tambang dan migas sudah mensyaratkan," ujarnya.
Lantas, apakah akan ada varian dengan fitur konvensional, seperti yang ada selama ini di pasaran?
"Itu global produk, jadi akan kayak gitu semua,"
"Tapi mungkin untuk Indonesia produksi yang lama masih ada."
"Kalau Anda lihat di pabrik, ada Triton baru tapi masih ada model lama, itu untuk bridging," lanjut Imam Choeru Yahya.
(BACA JUGA: Fakta Perampokan Mitsubishi Mirage Taksi Online, Dari Motif Hingga Vonis Mati)
Lalu bisakah ini diartikan, MMKSI harus melakukan kampanye baru dengan perusahaan konsumen Trition?
"Biasanya kita perkenalkan. Tapi fleet customer pasti sudah tahu semua info ini"
"Paling kita sosialisasikan fitur-fitur tambahannya dan beberapa fitur lain," ujarnya.
Bicara New Mitsubishi Triton, mobil berpenggerak 4 roda ini dibekali mesin baru 4N15 MIVEC Turbo Diesel.
Bertenaga 178 dk/3.500 rpm dan torsi 430 Nm/2.500 rpm.
Dilengkapi fitur Super Select 4WD-II.
(BACA JUGA: Baru Banget, New Mitsubishi Triton Diubah Gaul, Nyaris Cium Tanah)
Berisi pilihan 2H untuk jalan aspal kering, 4H untuk jalan licin seperti terkena air hujan, 4HLc untuk jalan tertutup salju atau pasir.
Lalu 4LLc untuk bebatuan dan lumpur dan butuh penguncian differensial.
Dua fitur off-road lainnya yakni Hill Decent Control dan Off-Road Mode.
Tapi menu Off-road Mode hanya bisa difungsikan saat menu 4LLc aktif. Ada empat pilihan, Gravel, Snow/Mud, Sand dan Rock.
Dari sisi safety, New Triton dilengkapi fitur Front Collision Mitigation (FCM).
Fitur FCM di Triton terbaru mencegah tabrakan depan dengan kontrol pengereman.
(BACA JUGA: Daihatsu Xenia Terbakar Tiba-Tiba, Terjadi Ledakan Dari Kabin)
Kerja rem terkoneksi dengan kamera dan sistem radar laser untuk mendeteksi mobil dan pejalan kaki di depan.
Mobil akan mengurangi kecepatan saat hendak terlibat tabrakan.
Lalu Blind Spot Warning (with Lane Change Assist), peringatan akan adanya area blind spot yang juga memberi info saat pindah lajur.
Rear Cross Traffic Alert (RCTA) untuk memantau kondisi lalu lintas di belakang dan Ultrasonic Misacceleration Mitigation System (UMS).
UMS sebenarnya satu rangkaian dengan FCM.
Bedanya UMS menghindarkan pengemudi ngegas tiba-tiba jika ada halangan di depan.