Memang diakui Apre, ia belum pernah mengukur pasti perbedaan ukuran keduanya.
“Tetapi semua sama persis, misalnya input shaft girboks sama,” lanjutnya.
Lebih unik lagi, ternyata mobil-mobil Toyota punya desain kopling mirip-mirip sehingga kopling ini bisa dipakai buat berbagai desain transmisi.
Sebagai contoh, Vios dengan girboks standar dengan mesin tuning ringan harian, kopling Altis bisa mengatasi gejala selip.
“Salah satu trik tidak pasang komponen kompetisi dan tetap pakai spare part orisinal,” sambung Apre.
(BACA JUGA: Sisa Kejayaan Taksi Putih, Lautan Toyota Limo Ini Dijual Satuan, Mulai Rp 57 Juta Mentahnya )
Pun demikian dengan mobil Rizky yang sudah pakai girboks Starlet GT 4E-FTE.
Jadi, selain buat Vios, kopling Altis ini bisa nempel pas pada Toyota Soluna, Toyota Corolla (1.600 dan 1.800 cc) sampai Starlet 1.300 cc.
Bahkan dekrup bisa akur juga dengan flywheel Kijang meski as input-nya berbeda sehingga harus pakai kampas kopling milik Kijang.
Karena aslinya dipakai di Altis yang berkapasitas 1.800 cc, kekuatannya pasti lebih besar.
Nah, kalau dipakai dengan normal pada mesin standar, bukan tidak mungkin usianya lebih panjang.