Copotan Corolla Altis Dibikin Jadi Obat Selip Kopling

Irsyaad Wijaya - Selasa, 27 November 2018 | 21:00 WIB

Corolla Altis generasi kedua hadir sejak 2008 (Irsyaad Wijaya - )

Otomotifnet.com - Subtitusi spare parts antar mobil sudah hal lumrah.

Biasanya terjadi soal ketersediaan barang, lalu soal harga yang lebih murah atau kualitas yang lebih mumpuni.

Salah satu orang yang berniatan melakukan subtitusi parts yakni Rizky baskoro, ketua Toyota Soluna Vios Club.

Dia berencana mengganti kopling Toyota Limo miliknya dengan punya Corolla Altis.

(BACA JUGA: Dua Pria Ini Jatuhkan Pilihan Pada Toyota Wish, Sparepart Mirip Sama Corolla Altis)

“Biar lebih menggigit,” imbuh Rizky setelah meng-upgrade mesinnya.

Hal ini diamini Apre, panggilan karib Imam Choiri, tuner AP Speed di Cipinang, Jaktim.

“Kopling Toyota Altis itu punya pressure plate lebih keras dibanding Vios,” ungkapnya.

Uniknya, dimensi dari kopling Altis dan Vios tidak berbeda jauh dan posisi baut pada flywheel pun sama.

(BACA JUGA: Cuti Bertahun-Tahun, Sekalinya Muncul Corolla Altis 2007 Jadi Lebar Begini)

Memang diakui Apre, ia belum pernah mengukur pasti perbedaan ukuran keduanya.

“Tetapi semua sama persis, misalnya input shaft girboks sama,” lanjutnya.

Lebih unik lagi, ternyata mobil-mobil Toyota punya desain kopling mirip-mirip sehingga kopling ini bisa dipakai buat berbagai desain transmisi.

Dok. OTOMOTIF
Ilustrasi girboks tranmisi otomatis erat kaitannya dengan oli transmisi

Sebagai contoh, Vios dengan girboks standar dengan mesin tuning ringan harian, kopling Altis bisa mengatasi gejala selip.

“Salah satu trik tidak pasang komponen kompetisi dan tetap pakai spare part orisinal,” sambung Apre.

(BACA JUGA: Sisa Kejayaan Taksi Putih, Lautan Toyota Limo Ini Dijual Satuan, Mulai Rp 57 Juta Mentahnya )

Pun demikian dengan mobil Rizky yang sudah pakai girboks Starlet GT 4E-FTE.

Jadi, selain buat Vios, kopling Altis ini bisa nempel pas pada Toyota Soluna, Toyota Corolla (1.600 dan 1.800 cc) sampai Starlet 1.300 cc.

Bahkan dekrup bisa akur juga dengan flywheel Kijang meski as input-nya berbeda sehingga harus pakai kampas kopling milik Kijang.

Karena aslinya dipakai di Altis yang berkapasitas 1.800 cc, kekuatannya pasti lebih besar.

Nah, kalau dipakai dengan normal pada mesin standar, bukan tidak mungkin usianya lebih panjang.