Daihatsu Taft F70, Biawak Buntung Bangkit Dari Kubur Papua

Parwata - Kamis, 6 Desember 2018 | 11:00 WIB

Daihatsu Taft F70 1993 bangkit dari kubur (Parwata - )

Otomotifnet.com - Pertama sang pemiliknya dapat Daihatsu Taft kelahiran 1993 ini, tahun 2004.

“Kondisinya mulus banget dan suka saya pakai harian,” ucap Dicky yang berdomisili di BSD, Serpong ini.

Tapi hobi off-roadnya memang tak bisa dibendung sejak dahulu.

Walau masih dipakai harian, tetap saja dimodifikasi untuk off-road.

Pada masa itu, modifikasi yang dilakukan boleh dibilang cukup sangar lo.

Dicky memasang ban Super Swamper 36 inci.

Namun tetap mempertahankan wujud bodi aslinya.

“Karena bodinya mulus gak ada dempulan, sayang waktu itu mau coak bodi"

"Jadinya lebih pilih jangkungin mobil. Cara praktis dan murah meriah, dulu dibikin over axle,” celetuk pria yang sudah pensiun dari hobi motocross ini.

Bimo SS/OTOMOTIF
Interior dipertahankan

Hingga suatu saat, Taft kesayangannya ini dibeli oleh perusahaan tempat Dicky kerja.

“Dulu kantor dapat proyek di Papua. Nah, saat itu butuh transportasi buat di sana"

"Karena kondisi jalannya saat itu masih parah, makanya mobil saya dibayarin kantor untuk kendaraan oprasional,” terang pria yang berkerja di bidang minyak dan gas ini.

(BACA JUGA: Kenapa Daihatsu Taft Jadul Dipanggil Kebo? Ini Asal-Usulnya Sob)

Sayang, Dicky lupa kapan mobilnya ini dibeli perusahaan tersebut.

“Tapi seingat saya, 2008 mobil itu terakhir digunakan buat transportasi perusahaan"

"Karena waktu itu jalan di Papua sudah cukup bagus, jadi pakai double cabin saja cukup,” tutur pria yang selalu pakai mobil 4x4 sejak kuliah ini.

Bimo SS/OTOMOTIF
jok OEM Volvo

“Taft ini sempat jadi ‘bangkai’ bertahun-tahun. Kalau tidak salah dari 2008 sampai 2011 ngejogrok,” tambahnya.

Kondisi si Taft sudah tertutup semak belukar, yang tampak cuma sebagian kecil pintu belakangnya.

“Karena penasaran saya coba bongkar, rupanya benar. Ini mobil saya dulu,” ucap pria yang mengenali bodi mobilnya.

Kondisi mobilnya sudah babak belur.

Bodi sudah banyak dimakan karat, interior habis karena jendelanya terbuka saat ditinggal.

(BACA JUGA: Berikut Approach dan Departure Angle Dari Chevrolet Colorado, Mitsubishi Triton dan Nissan Navara)

Bimo SS/OTOMOTIF
Untuk arus listrik dijadikan satu terminal khusus, sehingga tidak menumpuk tinggi di kepala aki saat menggunakan kabel berdiameter besar

“Sampai bagian sasisnya sudah warna hijau, tertutup lumut semua,” terang Ayah dari Naura Pradita dan Aryo Bimo ini.

Membayangkan kondisi yang ada, Dicky lebih mudah cari Taft bekas lain yang kondisinya lebih ‘beradab’.

“Tapi gimana ya, karena sudah ada ikatan batin. Apalagi mobil ini gak pernah rewel, dipakai harian atau off-road,” terang pria yang hobi ngoprek mobil ini.

(BACA JUGA: Nissan Navara Ketemu Biosolar, Masalah Enggak Ya?)

Akhirnya Taft ini dikirim kembali ke Jakarta, langsung ke salah satu bengkel untuk rebuild ke kondisi layak jalan.

Rupanya, proses bangun tunggangan yang sudah lama ‘mati’ tak selancar mendapatkannya kembali.

Bimo SS/OTOMOTIF
Untuk arus listrik dijadikan satu terminal khusus, sehingga tidak menumpuk tinggi di kepala aki saat menggunakan kabel berdiameter besar

“Ya, tetap ngejogrok tapi di bengkel, bukan di dalam semak-semak,” canda Dicky.

Kali ini ubahannya banyak. Mesin sudah ditambah turbo dan kaki-kaki ganti pakai gardan Cherokee.

Nah, bodinya sudah banyak kena bedah, kabin belakang bahkan dibuang.

“Itu kenapa dibilang Biawak Buntung. Karena diambil dari semak-semak, terus badannya dipotong, hahaha..,” gelaknya.

Yuk, langsung kita tengok ubahannya apa saja berikut ini.


MESIN & TRANSMISI

Bimo SS/OTOMOTIF
mesin Daihatsu DL42 ini dikawinkan dengan milik Daihatsu Rugger

Walau sudah jadi bangkai selama empat tahun, mesin Taft F70 memang terkenal badak.

Mesin yang sudah ditutupi korosi di bagian luarnya, rupanya masih bisa diselamatkan jeroannya.

Dicky cukup merekondisinya, agar berfungsi sempurna kembali.

Tak hanya direkondisi, kali ini Dicky ingin tunggangannya punya tenaga lebih dari aslinya.

Untuk itu mesin Daihatsu DL42 ini dikawinkan dengan milik Daihatsu Rugger.

(BACA JUGA: Fakta Di Balik Toyota Hilux Yang Tiba-Tiba Masuk Kebun, Warga Sempat Tak Berani Mendekat)

Bagian fuel system dan turbo milik Rugger inilah yang diambil untuk mendongkrak tenaga mesin Taft yang sebelumnya cukup loyo.

Agar power weight to ratio tunggannya ini optimal digunakan di jalur off-road, bagian transmisi juga mengkombinasikan milik mobil lain.

Girboks memang masih menggunakan milik Taft F70, namun pada transfercase mengambil milik Jeep Cherokee.

Alasannya karena ratio low gear pada Cherokee lebih besar ketimbang Taft. Jadi lebih yahud buat merayap di jalur off-road.

KAKI-KAKI

Tak hanya bodi, rupanya gardan asli Taft F70 pun ikut rontok karena jogrok bertahun-tahun.

Akhirnya diganti gardan Jeep Cherokee XJ.

Format suspensi menggunakan per daun di depan dan coil spring bagian belakang.

Untuk isi jeroan gardan tetap mempertahankan as roda standar, dan dipasang locker HF Airlocker buat gardan belakang.

(BACA JUGA: Beda Nasib, Mitsubishi Triton, Fortuner dan Hilux Jadi Angkot di Papua)

Sudah jadi ciri khas Dicky setiap mobilnya pakai ban besar. Dengan menyematkan ban Super Swamper TSL Bogger ukuran 37 inci.

Bersanding dengan pelek Isuzu D-Max yang sudah diubah offset peleknya agar celong ke dalam.

Tujuannya agar ban tidak mentok sasis karena ukurannya membengkak.

Bimo SS/OTOMOTIF

BODI (DA 2)

Bagian bodi hanya sedikit yang bisa diselamatkan untuk rekondisi.

Bagian depan masih bisa diselamatkan, tapi bodi belakang sudah ludes dimakan karat tidak tersisa.

Begitu juga interiornya, saat ditinggal kondisi mobil dalam kaca terbuka soalnya.

Karena bodi belakang sudah rusak total, Dicky pun beride untuk sekalian potong habis bodinya agar dijadikan model tray back.

(BACA JUGA: Gagah Murah, Tengok Pasaran Bekas Mitsubishi Triton, Ford Ranger Dan Toyota Hilux)

Kabin yang tersisa hanya bagian depan dan mengambil sedikit di belakang pilar B. Sisanya dibuat ulang dengan model seperti mobil extra cabin.

Dengan model tray back, jadi menguntungkan saat Taft ini dipakai off-road.

Bawa perlengkapan dan barang recovery off-road pun jadi lebih lega, selain itu juga mudah diakses. Rindra/OTOMOTIF

Bimo SS/OTOMOTIF
Bagian depan masih bisa diselamatkan, tapi bodi belakang sudah ludes dimakan karat


DATA MODIFIKASI


Mesin & Transmisi:
Daihatsu DL42, turbocharger Daihatsu Rugger, girboks Daihatsu F70, transfercase Cherokee, gardan Cherokee
Kaki-kaki & Suspensi :
Per OEM Taft (depan) & OEM Cherokee (belakang), shockbreaker Procomp, ban Super Swamper TSL Bogger 37”, pelek OEM Isuzu D-Max
Eksterior & Interior:
Rollbar Custom SaungOprek, bumper Custom SaungOprek, winch Warn 8274 + Runva EWX 9500Q (depan) dan Kohler 12000lbs (belakang), jok OEM Volvo
Bengkel : SaungOprek & Dracula Motorsport