“Ya, tetap ngejogrok tapi di bengkel, bukan di dalam semak-semak,” canda Dicky.
Kali ini ubahannya banyak. Mesin sudah ditambah turbo dan kaki-kaki ganti pakai gardan Cherokee.
Nah, bodinya sudah banyak kena bedah, kabin belakang bahkan dibuang.
“Itu kenapa dibilang Biawak Buntung. Karena diambil dari semak-semak, terus badannya dipotong, hahaha..,” gelaknya.
Yuk, langsung kita tengok ubahannya apa saja berikut ini.
MESIN & TRANSMISI
Walau sudah jadi bangkai selama empat tahun, mesin Taft F70 memang terkenal badak.
Mesin yang sudah ditutupi korosi di bagian luarnya, rupanya masih bisa diselamatkan jeroannya.
Dicky cukup merekondisinya, agar berfungsi sempurna kembali.
Tak hanya direkondisi, kali ini Dicky ingin tunggangannya punya tenaga lebih dari aslinya.
Untuk itu mesin Daihatsu DL42 ini dikawinkan dengan milik Daihatsu Rugger.
(BACA JUGA: Fakta Di Balik Toyota Hilux Yang Tiba-Tiba Masuk Kebun, Warga Sempat Tak Berani Mendekat)
Bagian fuel system dan turbo milik Rugger inilah yang diambil untuk mendongkrak tenaga mesin Taft yang sebelumnya cukup loyo.
Agar power weight to ratio tunggannya ini optimal digunakan di jalur off-road, bagian transmisi juga mengkombinasikan milik mobil lain.
Girboks memang masih menggunakan milik Taft F70, namun pada transfercase mengambil milik Jeep Cherokee.
Alasannya karena ratio low gear pada Cherokee lebih besar ketimbang Taft. Jadi lebih yahud buat merayap di jalur off-road.