GPS Dilarang Di Motor MotoGP Sejak 2010, Pakai Sensor Lebih Canggih

Ignatius Ferdian - Jumat, 21 Desember 2018 | 14:00 WIB

Ilustrasi balap MotoGP (Ignatius Ferdian - )

Otomotifnet.com - MotoGP punya cara unik untuk mengetahui posisi motor dan pembalap saat balapan.

Bukan pakai Global Positioning System (GPS) tapi menggunakan sensor di kedua roda yang terintegrasi dengan Electronic Control Unit (ECU) motor.

Sebenarnya kalau pakai GPS bisa lebih mudah dan langsung terlihat di radar.

Tapi kenapa tidak menggunakan GPS dan malah menggunakan sensor dan ECU? 

(Baca Juga : Dani Pedrosa Sudah Berdarah MotoGP, Enggak Mimpi Pindah Ke Superbike)

Jawabannya karena data yang ditangkap GPS terlalu simple.

GPS hanya menangkap letak motor saja.

Masih banyak data yang dibutuhkan seperti kecepatan, sudut kemiringan menikung, pengereman, jarak tempuh, dan lainnya.

Jadi penggunaan GPS mulai dilarang terhubung dengan ECU motor sejak 2010, dan penggunaannya untuk masalah penyiaran televisi saja.

(Baca Juga : Ducati Ingin Bikin Tim Moto3, Tapi Harus Bikin Mesin 250 Cc)

Suatu tim tidak mengetahui letak motor pembalap dari GPS lagi, tapi dari ECU yang terhubung dengan sensor-sensor tertentu.

Semua data yang berhubungan dengan motor MotoGP sudah terintegrasi dengan ECU.

Contoh misalnya saja, sensor menangkap motor melaju dengan kecepatan x, lalu menikung dengan sudut sebesar y, dan mengerem dengan kekuatan pengereman sebesar z, ECU mendeteksi kebiasaan motor itu.

Setelah masuk, data itu diproses ECU dan letak motor bisa diketahui.

(Baca Juga : Nama Dani Pedrosa Jadi Nama Tikungan Ke-6 Sirkuit Jerez Spanyol)

Data itu tidak sekadar menampilkan letak motor saja, tapi banyak kegunaan lainnya.

Dan GPS tidak menangkap data sebanyak sensor-sensor yang digunakan motor MotoGP saat ini.

Sistem yang terpasang di ECU ini dimiliki tiap tim.

Tim bisa mendapatkannya dari tes, latihan, maupun balapan sebelumnya.