Mengenal Lampu, Jenis Bohlam Dan Larangan Penting Penggunaannya

Sukandi - Minggu, 10 Februari 2019 | 08:00 WIB

Sik Kecil Penerang Jalan (Sukandi - )

Otomotifnet.com - Keberadaan lampu pada kendaraan cukup vital fungsinya.

Ia bertugas sebagai penerang saat berkendara dan tanda isyarat bagi pengguna jalan lain.

Bukan itu saja, lampu juga sebagai 'alat komunikasi' terhadap pengendara dan pengguna lalu lintas lainnya.

Saat ini, perkembangan lampu pada kendaraan terbagi menjadi tiga.

Yaitu halogen, HID (High Intensity Discharge) dan LED (Light Emiting Diode).

Setiap jenis memiliki keunggulan masing-masing.

Tinggal pilih sesuai kebutuhan dan selera Anda. Yuk kita kenali lebih dalam soal si kecil penerang jalan ini. 

Halogen

Lampu halogen dipakai di sistem lampu single reflector, artinya lampu kecil dan lampu jauh (low and high beam) berada dalam satu batok lampu.

Oleh sebab itu, bohlam halogen punya dua filamen. Satu untuk lampu dekat dan satu lagi untuk lampu jauh.

Di pasaran, banyak lampu halogen dengan berbagai merek dan tipe. Spesifikasi yang tertera biasanya 60/55 W.

Baca Juga : Adu Boros Lampu LED dan HID, Ada yang Sampai Makan Listrik 35 Watt

Raspati / OTOMOTIF
Halogen

“Angka tersebut menandakan besarnya daya listrik yang dibutuhkan saat saklar dalam posisi Hi/Lo.

Misalnya 60/55 W, artinya 60 watt pada saat high beam (lampu jauh) dan 55 watt saat low beam (lampu dekat).

Cahaya tidak dipancarkan langsung ke depan, melainkan dipantulkan ke reflektor,” ujar Suhendra Hanafiah, Operation Manager PT Sarana Berkat selaku distributor lampu merek Hella.

Umumnya, warna cahaya yang dihasilkan bohlam halogen berkisar antara 3.000 Kelvin (kuning) hingga 5.000 Kelvin (putih).

Baca Juga : Pe-er Audi A4, BMW 320i dan Mercedes 200 Kompressor 2008, Bohlam Jutaan Rupiah Sampai Transmisi 'Nyundul'

Warna cahaya rendah (kuning), baik digunakan untuk cuaca hujan atau berkabut.

Karena sifat cahaya warna kuning yang mampu menembus hujan dan kabut.

Sebaliknya, warna cahaya tinggi (putih) memberikan kesan elegan namun kurang baik dipakai saat hujan atau berkabut.

“Besaran Kelvin bukan menunjukkan terangnya cahaya lampu, melainkan ukuran warna cahaya.

Jadi, semakin besar angka Kelvinnya, maka warna yang dihasilkan akan semakin putih,” tambah Hendra, sapaannya.