Test Drive Kia Grand Sedona Diesel, Si Besar Dengan Setir Enteng

Sukandi - Minggu, 10 Februari 2019 | 11:05 WIB

Test Drive Kia Grand Sedona Diesel (Sukandi - )

Otomotifnet.com - Dibandingkan Sedona sebelumnya, generasi terbaru ini tampil jauh lebih keren.

Dilihat dari tampilan eksterior dan juga interiornya.

Pembawa perubahan yang terlihat sangat nyata, ada pada tampilan gril radiator bernuansa krom dengan dimensi lebar.

Berpadu dengan lampu proyektor yang berada pada sudut mobil.

Sementara pada interior, tampilan dasbor juga membaik dibanding sebelumnya.

Namun sayangnya, masih ada beberapa sektor yang tidak mengikuti perkembangan teknologi saat ini.

AC jadi salah salah satunya. Dengan harga Rp 635 juta (on the road), seharusnya AC sudah digital dengan pengaturan dual climate.

Ini yang tidak ada di KIA Grand Sedona Diesel ini.

Lalu, bagaimana dengan rasa berkendara dan fitur-fitur yang ada?

Jujur saja, OTOMOTIF membayangkan melakukan perjalanan jauh dengan menggeber mobil bermesin diesel 2.200 cc ini. TIM OTOMOTIF

HANDLING

Rizky,Randy / OTOMOTIF
Handling saat berbelok cukup baik

Pertama yang kami uji adalah handling.

Soal ini, kami merasakan kenyamanan yang cukup baik.

Putaran kemudi terasa enteng, sehingga tangan tak pegal meski sering melakukan manuver.

Baca Juga : First Impression Kia Grand Sedona, Si Panjang Dan Lebar Nan Mewah

Kenyamanan ini sangat terasa dan berguna ketika mobil diajak keliling dalam kota dan kemacetan ruas tol.

Dengan lingkar kemudi yang enteng, membuat pengendara sangat mudah ‘memindahkan’ mobil dengan total panjang lebih dari 5 meter ini.

Putaran setir juga tak terlalu banyak. Saat parkir juga dirasakan sangat membantu, sekalipun pada ruang parkir yang sempit.

Rizky,Randy / OTOMOTIF
Perputaran setir cukup ringan, sangat baik ketika dipakai menjelajah dalam kota dan tidak dalam kecepatan tinggi

Sayangnya, kenyamanan akan sirna ketika mobil dilecut dalam kecepatan lebih dari 80 km/jam.

Sebab, lingkar kemudi tetap enteng, tidak menjadi menjadi lebih berat.

Ini mengakibatkan lingkar kemudi sangat mudah terkoreksi.

 

Rizky,Randy / OTOMOTIF
Tak perlu pakai tenaga, cukup tekan tombol, pintu otomatis tertutup. Demikian juga untuk bagasi, tinggal tekan tombol

Sangat terasa ketika mobil melaju di kondisi jalan bergelombang dan juga menikung.

Tentunya ini bisa membahayakan. 

Selain itu, OTOMOTIF beberapa kali mencoba menikung dengan kecepatan tinggi.

Entengnya lingkar kemudi tersebut justru membuat pengendara akan lebih banyak mengoreksi pergerakan setir.

Seiring dengan peningkatan kecepatan, akan lebih baik jika pada kecepatan tinggi, setir dibikin sedikit lebih berat.

Baca Juga : Mesin 3.300 Cc Kia Grand Sedona Bensin Dianggap Boros, Ini Konsumsi BBM Versi Diesel

Sehingga laju mobil jadi lebih stabil.

Meski begitu, rasio perputaran antara setir dan roda terbilang baik.

Pengemudi tak perlu menggerakkan setir terlalu banyak jika hanya akan berpindah jalur.

Atau ketika berbalik arah, putaran setir juga tak terlalu banyak.

Rizky,Randy / OTOMOTIF
Tak perlu pakai tenaga, cukup tekan tombol, pintu otomatis tertutup. Demikian juga untuk bagasi, tinggal tekan tombol

Dengan kata lain, radius putarnya terbilang kecil.

Jadi, meski dimensi mobilnya panjang, tak perlu ambil ancang-ancang yang terlalu jauh buat putar balik.

Eits, tapi hati-hati bagian pantat menyenggol trotoar ya. 

OTOMOTIF selalu senang ‘bermain-main’ dengan mobil bermesin diesel, terutama yang sudah commonrail dengan turbo variabel.

Sama seperti yang dipakai oleh Kia Grand Sedona ini.

Hal ini karena torsi pada mobil-mobil diesel selalu melimpah dan sebagai pengendara mampu menikmati hentakan tenaga yang dihasilkan.

Jangan bayangkan lecutannya seperti mobil bensin dengan turbo ya.

Baca Juga : Test Drive All New Hyundai Santa Fe XG CRDI, 200 Km/jam Enteng

Ingat, MPV asal Korea ini murni mobil keluarga yang sebenarnya lebih cocok dipakai jalan normal saja.

Kembali ke kegemaran OTOMOTIF. Di mobil ini, hentakan tenaga cukup bisa dirasakan.

Bukan saja oleh pengendara, tapi juga penumpang paling belakang.

Tak perlu lama menunggu mesin mengeluarkan tenaga besarnya. Ketika melakukan kick down, nyaris tak ada jeda, mobil akan langsung melesat.

Karena berbadan besar, lecutan tenaga dan meningkatkan kecepatan memang sangat terasa di kabin.

Sehingga, siapapun akan mengerti kalau mobil sedang kencang.

Tak percaya?

 

Rizky,Randy / OTOMOTIF
Mesin pakai kapasitas 2.200 dengan variable turbo membuat hentakan tenaga cukup terasa

Sedikit bocorannya, untuk mencapai kecepatan 100 km/jam dari posisi diam, hanya dibutuhkan waktu 10,7 detik.

Termasuk cepat bukan?

Sementara itu, untuk konsumsi bahan bakar Pertamina Dex, masih bisa dibilang rata-rata, tidak terlalu boros, namun juga tak bisa dikatakan irit.

Menjelajah kepadatan lalu lintas yang dilalui selama pengetesan, dihasilkan konsumsi bahan bakar 1 liter bisa menempuh 10,9 kilometer.

Baca Juga : First Impression New Hyundai H-1 2018, Gede, Stylish Dan Nyaman

Namun, jika lebih banyak melewati jalur tol, konsumsinya akan lebih baik lagi.

Sementara itu, ketika berjalan konstant 100 km/jam, konsumsinya nyaris sama dengan mobil-mobil LCGC.

Yakni 1 liter Pertamina Dex, bisa dipakai untuk menjelajah 19,8 kilometer.

Sayangnya, untuk jalur dalam kota, nyaris tak bisa terpakai.

DATA TEST
Akselerasi
0-60 km/jam : 4,8 detik
0-100 km/jam : 10,7 detik
40-80 km/jam : 4,4 detik
201 m : 11,5 detik
402 m : 17,7 detik
Konsumsi (liter:kilometer)
Dalam kota : 1:10,9
Konstan 100 km/jam : 1:19,8

KENYAMANAN

Sistem suspensi yang dipakai dan segala fitur yang ada, mobil yang memiliki 2 sunroof ini punya tingkat kenyamanan yang bisa diandalkan.

Maka, tak salah jika OTOMOTIF membayangkan melakukan roadtrip jarak jauh pakai mobil gambot ini.

Bantingan suspensinya terbilang. Bahkan kedua anak yang rajin duduk di belakang selalu menyebut dengan kata empuk.

Masih ditambah dengan tidak terdengarnya suara benturan keras, sehingga menambah kenyamanan penumpang.

Rizky,Randy / OTOMOTIF
Bangku besar dengan penyetelan elektrik menghadirkan kenyamanan di kabin

Melintas di jalan bumpy, bahkan jelek dan berlubang, Grand Sedona ini masih jago di sektor kenyamanan.

Pergerakan bodi tak terlalu banyak, sehingga penumpang dapat tetap santai. 
Kenyamanan lainnya hadir dari fitur-fitur pada jok.

Baca Juga : Modal Ngelawan Fortuner Dan Pajero Sport, Fitur Hyundai Santa Fe XG Bejibun

Dua jok terdepan untuk pengemudi dan penumpang, dilengkapi dengan fitur penyetelan elektrik.

Sehingga posisi bangku bisa dibikin senyaman mungkin dengan mudah. Khusus pada jok pengemudi, ada fitur lumbar support lho.

Belum lagi dengan dimensi jok yang juga besar.

Sehingga badan terasa ‘dipeluk’.

 

Rizky,Randy / OTOMOTIF
Bangku besar dengan penyetelan elektrik menghadirkan kenyamanan di kabin

Berbahan kulit, jok tersebut siap menampung badan dengan baik.

Dimensi jok besar ini juga berlaku untuk para penumpang.

Sehingga setiap penumpang juga diberikan kenyamanan maksimal.

Baca Juga : First Impression New Mercedes-Benz V 220 d, Reinkarnasi Viano

Masih dari sisi kenyamanan. Saat akan membuka dan menutup pintu, penumpang tak perlu mengeluarkan tenaga ekstra.

Cukup tekan tombol, pintu akan menutup dengan sendirinya.

Dijamin rapat.

AKOMODASI

Mengenai daya tampung penumpang, Kia Grand Sedona memang tidak main-main.

Cukup banyak formasi bangku yang bisa dimainkan supaya daya tampung maksimal.

Secara normal atau standar, mobil ini dipersiapkan bisa menampung 6 orang dewasa.

Dengan bagian tengah bangku baris kedua dan ketiga dilipat dan bisa menyimpan minuman.

Jika ingin menambah daya tampung, bagian tengah tersebut bisa dijadikan bangku.

Rizky,Randy / OTOMOTIF
Jika penumpang sedikit, lipat saja sandara jok tengah dan manfaatkan sebagai tempat menyimpan barang atau minuman

Caranya, tinggal menegakkan kompartemen untuk minuman tersebut untuk menjadi sandaran punggung penumpang tengah.

Formasi ini sudah meningkat dan membuat daya angkut jadi 8 orang dewasa.

Kalau masih kurang, keluarkan bangku baris paling belakang dari tempat ‘persembunyiannya’.

Lokasinya sama seperti pada mobil lain, yaitu di tempat menyimpan ban cadangan.

Baca Juga : Toyota Alphard Jadi Mobil Towing, Kawasaki H2 Huni Kabin, Sultan Mah Bebas!

Jadi, posisi ban cadangan di Kia Grand Sedona ini, bukanlah di belakang.

Untuk mengeluarkan bangku tersebut, tinggal tarik tali yang sudah ada sampai berdiri dengan sempurna.

Tak perlu risau, enteng kok. Dengan demikian, daya tampung kabin jadi 11 orang dewasa.

Selain dengan menarik bangku tersebut, untuk formasi 11 orang ini, perlu diatur lagi jarak antar bangku pada tiap barisnya.

Baca Juga : Astaga! Artis Olla Ramlan Tergeletak Di Aspal, Jatuh Dari Alphard?

Bangku baris dua dan tiga harus sedikit dimajukan supaya penumpang paling belakang, kakinya punya ruang gerak.

Sayangnya, dengan daya tampung yang besar ini, akses penumpang paling belakang justru jadi kurang baik.

Karena harus melangkahi bangku baris ketiga terlebih dulu.

Sementara untuk penumpang bangku baris ketiga juga kurang leluasa, karena sandaran jok bangku baris kedua hanya bisa dimajukan sedikit.

DATA
Harga : Rp 635 juta
Mesin : Turbo diesel commonrail 2.200 cc
Tenaga : 200 dk/3.800 rpm
Torsi : 45,01 Kg.M/1.750-2.750 rpm
Panjang x Lebar x Tinggi (mm) : 5,115 x 1,985 x 1,755
Sumbu roda (mm) : 3,060
Power lighter : 3
Power USB : 2
Ban : Nexen Npriz RH7, 235/60-R18
Seatbelt : 11
LED kabin : 7
Headlamp : Projector
DRL : LED