Layout spidometer pun keren, seperti milik motor besar Yamaha atau besutan balapnya.
Paling atas ada tachometer dengan lekukan sedikit melandai, kemudian ada speed meter, gear positon, serta fuel meter.
Geser ke bawahnya, ada informasi yang bisa diganti dengan menekan tombol di bawah spidometernya.
Ada odometer, tripmeter 1 & 2, trip fuel, jam, average speed, average & real time fuel consumption.
Sayangnya fitur sapaan ‘Hi’ yang bisa diganti-ganti justru hilang, juga belum adanya shift light.
Di atas spidometernya terdapat beberapa lampu indikator, mulai dari engine temperature, gigi neutral, tegangan aki, sein, check engine dan lampu jauh.
Panel saklar juga mengalami perubahan, ada penambahan fitur.
Di panel kiri jadi terdapat pass beam yang menyatu dengan tombol lampu jauh, di bawahnya tentu ada sein dan klakson.
Kalau panel saklar kanan jadi ada engine cut off, ada pula hazard yang dapat digunakan dalam kondisi darurat, di bawahnya tentu ada tombol starter.
Sayangnya mesin tidak ada perubahan, masih 150 cc, fuel injection, SOHC 4 katup, 5 percepatan, berpendingin cairan dengan bore 57 mm dan stroke 58,7 mm. Klaim tenaga maksimumnya 15,1 dk di 8.500 rpm dengan torsi 13,8 Nm pada 7.000 rpm.
Seandainya dikasih mesin R15 pasti lebih mantap ya? 155 cc ditambah VVA, hehee...