Kawasaki W175 Cafe, Sosok Tua, Cocok Buat Penggemar Riding Santuy

Iday - Selasa, 26 Mei 2020 | 07:00 WIB

Kawasaki W175 Cafe Ada Beda Dengan Versi Biasa? (Iday - )

Knee-grip pads pada tangki memiliki pola lima buah bulatan hitam, berbeda dengan W175 SE.

Tapi pasti lebih keren kalau dipasang knee-grip pads yang dari karet!

Terakhir ada muffler guard pada knalpot yang diberi sentuhan krom, menambah kesan berkelas.

Selain ketujuh ubahan di atas, boks aki di bawah jok juga mendapat sentuhan stiker baru.

Yang unik, pada stiker tersebut ditambahkan aksen lubang ala motor custom sebanyak tiga buah.

Riding Position & Handling

Dengan café seat tinggi joknya bertambah 15 mm.

Ketika diduduki rider dengan tinggi 170 cm dan bobot 60 kg, kedua kaki masih dapat dengan mudah menapak ke tanah.

Joknya lebih tebal, tapi memiliki tekstur kulit yang cukup keras.

Meskipun Kawasaki mengklaim tidak ada ubahan pada setang, ketika dicoba rasanya kok agak lebih tinggi ya?

Randy / OTOMOTIF
Performa , Kawasaki W175 Café 2019

Jadi badan tak terlalu menunduk seperti pada W175 standar, yang posisi setangnya terasa rendah saat dijangkau.

Dengan riding position yang lebih tegak, mestinya naik W175 Café ini akan nikmat baik berkendara harian atau santai keliling kota.

Walaupun sekali lagi, sebenarnya akan lebih keluar aura café racer apabila Kawasaki menyematkan setang clip on atau model clubman.

Performa

Kawasaki tetap mempercayakan mesin satu silinder 177 cc SOHC 2 katup berpendingin udara, dengan pasokan bensin karburator, yang menghasilkan tenaga 12,87 dk pada 7.500 rpm dengan torsi 13,2 Nm di 6.000 rpm.

Performa pada putaran bawah terasa cukup bertenaga untuk menghela bobotnya yang 126 kg.

Mestinya cocok dipakai untuk melintasi keramaian kota atau untuk jalan-jalan santai.

Karena memang bukan didesain sebagai motor performa tinggi, tenaga pada putaran atas cenderung biasa saja.

Randy / OTOMOTIF
Emblem ‘W’ dengan finishing matte dan warna coklat