Pembalap MotoGP Benci Teknik Slipstream Saat Latihan, Bisa Bikin Emosi

Irsyaad Wijaya - Senin, 22 April 2019 | 21:15 WIB

Slipstream (Irsyaad Wijaya - )

Otomotifnet.com - Teknik Slipstream sering sekali dipakai para pembalap MotoGP.

Sebab pembalap merasa diuntungkan dengan menggunakan teknik tersebut.

Istilah slipstream sendiri artinya teknik pembalap mengikuti pembalap di depannya dengan jarak sedekat mungkin.

Keuntungannya, pembalap yang membuntuti tidak menerima gaya negatif dari gesekan udara yang menghambat laju pembalap.

(Baca Juga : Teknik Pembalap MotoGP, Sering Ditiru Penggemar)

Walaupun juga bekerja saat menikung, slipstream paling efektif saat digunakan di trek lurus.

Saat di trek lurus, pembalap yang melakukan slipstream akan mendapat kecepatan lebih dan akan bisa menyalip pembalap di depannya ketika datang saatnya.

Saat balapan, slipstream dianggap biasa dan manuver yang normal.

Tapi slipstream ini bisa dibenci banyak pembalap dan bahkan bisa bikin berantem ketika tidak dilakukan saat balapan, kok bisa?

(Baca Juga : Bos Besar Ducati Kritik Teknik Balap Marc Marquez, Seperti Serangan Berulang)

Slipstream akan menimbulkan kontroversi ketika dilakukan saat latihan, atau yang paling parah saat kualifikasi.

Saat latihan dan kualifikasi, pembalap berusaha mencatatkan waktu lap yang terbaik.

Jika ada pembalap yang melakukan slipstream, tentu catatan waktunya akan lebih baik dibandingkan pembalap yang tidak melakukan slipstream.

Hal ini dianggap tidak adil, bahkan dianggap curang.

(Baca Juga : Rahasia Stoner Ada di Teknik Menikung dan Pengereman!)

Jika slipstream ini dilakukan saat latihan atau terutama saat kualifikasi dan terindikasi curang atau sengaja, race direction akan memberikan hukuman mulai dari yang ringan hingga yang berat.

Pembalap yang dirugikan tidak segan lapor agar pembalap yang melakukan slipstream mendapat hukuman.

Hukuman ringannya catatan waktu pembalap tidak akan dihitung,.

Sedangkan hukuman beratnya posisi starting grid mundur start dari posisi paling belakang alias hasil kualifikasinya dianulir.

Tapi, tak jarang pula slipstream ini luput atau tidak dinyatakan melanggar aturan.

Makanya, banyak pembalap yang memilih membatalkan flying lap-nya alias tidak jadi ngebut ketika ada pembalap yang menguntitnya dari belakang.