Mesin Kawasaki KLX230 Baru atau Lama? Dibilang KLX150 Bore Up

Antonius Yuliyanto - Jumat, 24 Mei 2019 | 08:00 WIB

Mesin Kawasaki KLX230 (Antonius Yuliyanto - )

 
Otomotifnet.com - Kawasaki KLX230 dibekali mesin berkapasitas murni 233 cc. Nah ini mesin baru atau lama sih?

Ada yang curiga kalau mesin KLX150 dibore up. Bagaimana faktanya?

Menurut Sucipto Wijono, Line Head Sales Promotion PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI), mesin KLX230 ini merupakan dapur pacu yang benar-benar baru, basisnya beda dengan KLX150.

"Dan mesinnya utuh dari Thailand," imbuhnya.

(Baca Juga: Motor Matik Dominasi Produksi dan Penjualan, Motor Bebek dan Sport Bakal Punah?)

Dari penampakan mesinnya, memang beda banget dengan milik KLX150, dimensi lebih besar.

Kendati total baru, tapi spek dan teknologi memang tergolong sederhana.

Kepala silinder cuma diisi 2 katup dengan kem tunggal alias SOHC.

Sistem pendinginan pun murni udara, tanpa oil cooler maupun radiator.

Dengan pendingin udara, maka tak heran juga rasio kompresi cuma 9,4:1, tentu biar suhu yang tercipta saat stuck tak sampai bikin overheat.

Dan menenggak bensin beroktan rendah seperti Premium pun masih aman, maklum ini besutan buat blusukan yang belum tentu ada Pertamax.

Mesin KLX230 ini punya kapasitas murni 233 cc, didapat dari diameter piston 67 mm dan langkah 66 mm.

Langkahnya cukup panjang dan hampir square.

(Baca Juga: Suzuki Satria F150 Fi, GSX-S150, GSX-R150, GSX150 Bandit, Termurah Rp 23 Jutaan)

Sebagai pasokan bensin, sudah pakai sistem injeksi dengan throttle body berdiameter 32 mm.

Tenaga maksimal yang dihasilkan 18,8 dk (19 PS) di putaran mesin 7.600 rpm, torsinya cukup besar 19,8 Nm di 6.100 rpm.

Menurut Hiroyuki Wada, project leader KLX230, karakter tenaga dan torsi dibuat kuat di putaran bawah sampai menengah sesuai peruntukannya untuk berpetualang.

Penyaluran tenaga ke roda lewat transmisi 6 percepatan dengan kopling manual.

Oiya untuk menyalakan mesin, hanya ada electric starter, jadi tak disertai kick starter.

Kawasaki membanderol KLX230 dengan "launching price" yang berlaku sampai 30 Juni 2019 untuk varian standar Rp 39,9 juta dan yang SE Rp 42,3 juta.

Sementara untuk harga resmi yang berlaku setelah 30 Juni 2019 yang varian standar Rp 42,5 juta dan yang SE Rp 44,9 juta.

Harga tersebut on the road Jakarta.