Otomotifnet.com - Banyak yang beranggapan, memasang roller motor matik secara menyilang bisa membuat performa motor matik meningkat.
Maksudnya menyilang yakni pasang roller dengan bobot yang berbeda secara selang-seling.
Karena roller berfungsi untuk mengatur kecepatan bukaan pulley primer.
Sistem kerjanya, saat motor digas, roller ini akan terlempar keluar dan bergerak sesuai jalur yang sudah ditentukan di pulley.
(Baca Juga: Engine Mounting Yamaha Aerox 155 Berongga, Dipertanyakan, Normal Atau Rusak?)
Kecepatan pergerakannya tergantung bobot dari roller.
Bagian roller ini pula yang kerap dimodifikasi untuk meningkatkan performa secara instan.
Seperti, penggantian roller secara menyilang atau kombinasi demi meningkatkan akselerasi atau top speed.
Maksudnya disilang menggunakan roller yang beda ukuran di masing lintasan rollernya.
(Baca Juga: Yamaha XMAX Melonjak 335 Cc, Eksperimen Bos Bengkel, Simak Racikannya)
Lantas, benar atau tidak penggunaan roller menyilang bisa menaikan performa motor matik ?
Menurut Pardiman, kepala mekanik Takutic Spesialis Matic, Kebagusan, Jakarta Selatan, penggunaan roller menyilang tidak terlalu menambah performa.
"Roller yang disilang malah bikin usia pakai roller tidak merata," ucap Pardiman saat disambangi beberapa waktu lalu.
Roller yang bobotnya lebih ringan akan lebih cepat aus dibanding yang berat.
"Kalau roller yang ringan akan lebih cepat terlempar dibanding yang berat, makanya roller ringan tidak akan lama usianya, karena sering tergerus," terang Pardiman.
Jika memaksa pakai roller menyilang harus siap-siap lebih cepat mengganti roller yang bobotnya lebih ringan.
Memang kalau mau ganti roller ya sebaiknya satu set dengan bobot yang sama semua.
"Sebenarnya penggunaan roller silang ini tergantung pada kebutuhan mesinnya, perlu atau tidak," lanjut Ricard Riesmala, mekanik bengkel A2 Racing di Joglo, Jakarta Barat
(Baca Juga: Yamaha NMAX Mirip Diesel, Mesin Bersuara Kasar, Cek Tiga Biang Kerok Ini!)
"Kita lihat kebutuhan kalau mau untuk putaran atas kita pakai kombinasi yang lebih berat. Misal standarnya pakai ukuran 9 gram dibikin 10 gram," tambahnya.
"Atau kalau kita mau kejar putaran bawah pakai ukuran yang lebih ringan," lanjut Ricard yang bermarkas di bilangan Joglo, Jakarta Barat.
"Bisa juga antara kombinasi dari dua ukuran roller, tapi tidak boleh asal karena bisa jadi roller yang ukurannya sama justru tarikan lebih pas," tambahnya lagi.
"Tapi seandainya pakai model silang biasanya penempatan rollernya ikut perhatikan," lanjutnya.
(Baca Juga: Kawasaki Ninja H2R Punya Satu Komponen Mirip di Pesawat, Berputar 2 Ribu Kali Per Detik!)
"Roller yang lebih berat ukurannya diletakkan di lintasan yang sama dengan titik mati atas (TMA) mesin ini ada pengaruhnya," bilangnya lagi.
"Tapi semua kembali apakah mesin kita perlu menggunakan roller model silang atau tidak, kalau standar ya lebih baik roller rata saja," tutupnya.