Otomotifnet.com - Polemik kehadiran pom bensin Pertamini sedang ramai-ramainya di Indonesia.
Terkait hal tersebut, tim akhirnya melakukan wawancara ke salah satu pemilik Pertamini, di wilayah Tangerang.
Menurut ibu Yanti (nama samaran) dirinya telah menjadi salah satu pengecer Pertamini selama 2 tahun.
Untuk membantu proses penjualan, Ibu Yanti menggunakan kotak besar dispenser dengan 2 nosel seharga Rp 15 juta.
(Baca Juga: Suzuki V-Strom 250 Kabarnya Akan Ada Versi Murah, Mesin Comot Dari Sport Fairing?)
"Satu untuk Pertalite satunya lagi Pertamax," jelas Yanti.
Untuk harga Pertalite 1 liter dijual seharga Rp 9 ribu.
Sementara Pertamax per liter dijual Rp 11 ribu.
"Dalam sehari bisa menjual 100-150 liter untuk jenis Pertalite," ungkapnya.
(Baca Juga: Ganjil-Genap Buat Motor di Jakarta Tengah Dikaji, Disebut Efektif Cuma Jangka Pendek)
Dengan harga jual dan volume penjualan sebesar itu, Ibu Yanti mengaku meraup keuntungan bisa mencapai Rp 200 ribu per hari.
Untuk perawatan dispenser sendiri, pihak penjual menyediakan layanan aftersales service.
"Kalau ada apa-apa dengan dispenser saya tinggal telepon saja. Nanti petugasnya datang untuk memperbaiki," jelas Ibu Yanti.
Pada saat tim menanyakan soal legalitas, Ibu Yanti mengaku tidak memilikinya.
(Baca Juga: All New Honda CBR250RR Porak-poranda, Upside Down Emas Utuh, Penyebab Misterius)
Selama ini, dia cukup membeli Pertalite dan Pertamax di SPBU resmi dengan menggunakan drigen plastik besar di pom bensin milik Pertamina terdekat.
"Yang jelas saya tidak boleh beli bensin Premium," akunya.
Pertalite dan Pertamax yang dibelinya di SPBU itu lalu dimasukan ke tabung penampungan yang ada di belakang di alat dispenser Pertamini.