Menurutnya hal itu menyesuaikan dengan karakter konsumennya, yang rata-rata menginginkan konsumsi bahan bakar yang lebih irit.
"Ya karena rata-rata digunakan buat fleet ya, mereka lebih mencari fuel consumption lebih murah, mereka lebih memilih yang manual," papar Anton belum lama ini saat berada di kawasan ICE BSD, Tangerang.
"Mayoritas fleet, boleh dibilang 99,9 persen lah ya (konsumennya)," imbuhnya.
Lebih lanjut, Anton mengaku tidak menutup kemungkinan kalau varian matik dari Hiace Premio ini dihadirkan di Indonesia ke depannya.
(Baca Juga: Toyota Hiace Premio, Varian Termewah Lebih Mahal Rp 40 Juta, Bodi Lebih Bongsor)
Meski begitu, Anton menjelaskan kalau pihaknya belum tertarik untuk menghadirkan varian tersebut dalam waktu dekat ini.
"Kami menyesuaikan dengan pasar saja, kalau demand (permintaan) pasar depannya matik ya kami bisa saja. Karena kan di luar negeri ada pilihan matik," kata Anton lagi.
"Saat ini belum, tapi kedepannya kami akan pelajari," tutupnya.