Ojek Online Padat Merayap, Jumlah Dianggap Lebihi Batas, Pemerhati Sebut Kuota Harus Diatur

Ignatius Ferdian - Jumat, 16 Agustus 2019 | 12:35 WIB

Ilustrasi ojek online (Ignatius Ferdian - )

Otomotifnet.com - Tidak dipungkiri transportasi massa berbasis online sudah banyak membantu aktivitas masyarakat.

Selain mudah, pengguna jasa ojek online (Ojol) juga bebas menentukan titik penjemputan.

Namun ada keluhan juga seperti di Jakarta dan kota besar lainnya sering dijumpai pengemudi transportasi online, baik mobil maupun motor, berhenti sembarangan dan menimbulkan kemacetan.

Yang mana hal tersebut rupanya banyak membuat masyarakat mengeluh lantaran Ojol kerap bikin macet.

(Baca Juga: Yamaha 125Z Diserbu Satpol PP, Didorong Sampai Ditendang, Knalpot Ngebul Dipermasalahkan)

Menanggapi hal itu Pemerhati Masalah Transportasi, Budiyanto mengatakan bahwa kuota pengemudi ojol perlu ada pengaturan dengan regulasi yang tepat.

"Perkembangan ojol sudah tidak terkendali, dimana bagi para driver ekses yang dialami adalah makin sedikitnya order, hukum dagang supply demand tidak seimbang bahwa jumlah pengemudi over supply berbanding jumlah yang order jasa ojol," kata Budiyanto (16/8/2019).

Bahkan Budiyanto mengaku, menurut data yang didapat bahwa jumlah pengemudi ojol se Jabodetabek kurang lebih sudah capai 500.000 pengemudi.

"Dampak terhadap permasalahan lalu lintas adalah tidak maksimalnya kinerja lalu lintas karena ojol bergerak, memutar, dan parkir sering tidak pada tempatnya," paparnya.

(Baca Juga: Heboh! Trail Yamaha Terdaftar di PDKI Indonesia, Pakai Nama WR155 dan WR155R)