LCGC Dianjurkan Pakai Oli Mesin Encer, Nekat Pakai Kental, Jangan Mengeluh

Irsyaad Wijaya - Senin, 26 Agustus 2019 | 16:10 WIB

Ilustrasi mobil LCGC (Irsyaad Wijaya - )

Otomotifnet.com - LCGC mempunyai kapasitas mesin antara rentang 1.000-1.200 cc.

Kebutuhan oli mesin yang dianjurkan ternyata memakai SAE yang encer.

Tingkat viskositas SAE oli yang rendah seperti 0W-20 atau 5W-30 sudah umum digunakan LCGC.

Lalu bagaimana bila menggunakan oli dengan viskositas yang lebih kental dari ukuran standar?

(Baca Juga: Daihatsu Sigra dan Ayla Beda Oli Mesin, Kapasitas dan Spesifikasi Ditentukan Ini!)

Menurut Edi Guntoro, Service Advisor Tunas Daihatsu di Pondok Bambu, Jakarta Timur, menyebutkan, akan ada beberapa masalah bila menggunaan oli dengan viskositas yang lebih kental.

"Penggunaan viskositas yang lebih kental sebagai contoh standar viskositas oli bawaan LCGC 0W-20 pakai 10W-40 atau bahkan 15W-40 akan menyebabkan mesin menjadi berat," ucap Edi Guntoro.

ryan/gridoto.com
Oli mesin mobil LCGC

Berat di sini bukan bobot mesinnya menjadi berat ya, tapi kinerja mesin menjadi lebih berat karena oli yang kental akan membebani gerakan mesin.

Kinerja pompa oli pun menjadi lebih berat mensirkulasikan oli mesin.

Oli dengan viskositas kental pun lebih lama untuk mencapai celah-celah mesin sempit.

Sebagaimana kita ketahui, mesin pada LCGC dibuat kompak dan ringkas.

Sehingga kompartemen setiap bagian mesin menjadi sangat rapat dan itu mengharuskan menggunakan oli dengan viskositas rendah atau encer.

Pernyataan itu dibenarkan juga oleh Didi Ahadi, Technical Service Toyota Astra Motor (TAM).

(Baca Juga: Diesel Particulate Filter Pendek Usianya Kalau Asal Ganti Oli Mesin, Apa Hubungannya?)

TOP1 HP Sport 0W-20 Honda Brio dan Mobil LCGC

Didi menjelaskan, LCGC dituntut oleh pemerintah agar irit bahan bakar.

"Salah satu syarat menyandang LCGC adalah dalam 1 liter bensin bisa menempuh jarak yang sudah ditentukan pemerintah," kata Didi.

"Untuk itu mesin LCGC dibuat sedemikian rupa untuk mencapai standar tersebut, salah satunya penggunaan oli dengan viskositas rendah," sebut Didi.

Pun, jika menggunakan oli ber-SAE kental pasti kinerja mesin menjadi berat dan konsumsi BBM jadi boros.

Jadi kalau nekat pakai oli mesin SAE kental jangan mengeluh

"Sebenarnya yang diperhatikan tidak hanya viskositasnya saja, kalau pakai oli lebih kental namun dengan grade oli yang kurang bagus pun akan membuat mesin bermasalah," jelasnya.

"Grade oli seperti standar API (American Petroleum Institute) dan bahan dasar oli tersebut, sudah fully synthetic atau mineral," tambahnya.

Jadi agar mesin jadi lebih awet gunakan selalu oli dengan spesifikasi viskositas dan grade oli bawaan pabrikan.