"Selain tidak relevan dengan upaya meningkatkan kualitas SIM, juga ada unsur pesanan dan potensi menyulitkan masyarakat," ucapnya.
Sebab, tidak menutup kemungkinan bahwa menyetor dana ke rekening yang ada di SIM Smart akan dijadikan syarat untuk memperoleh SIM.
"Sungguh tidak terlihat peran SIM Smart untuk meningkatkan kualitas kesadaran tertib berlalu lintas maupun keselamatan," bebernya.
Pihak ITW khawatir, ada kepentingan bisnis dibalik SIM Smart yang akan diluncurkan Korps Lantas Polri.
(Baca Juga: Honda CRF150, 250 Rally, Sampai Africa Twin Pernah Dijajal Crosser Cewek Ini, Hobi Nurun Dari Ayah)
Karenannya bersama ITW, Edison meminta Kapolri Jenderal Tito Karnavian membatalkan peluncuran SIM Smart.
Tujuannya agar Polri tidak menjadi alat untuk mengumpulkan dana masyarakat yang disimpan di SIM Smart.
ITW juga menilai penerbitkan SIM Smart berpotensi menuai pertanyaan, seperti siapa pemilik account dana yang ada di SIM Smart.
Menurut Edison, Korps Lantas lebih baik melakukan evaluasi test Psikologis sebagai syarat mendapatkan SIM yang gagal diterapkan oleh Ditlantas Polda Metro Jaya beberapa waktu lalu.
"Sehingga SIM semakin berkualitas dan mendorong pemilik SIM menjadi pelopor ketertiban dan keselamatan berlalu lintas," tutupnya.