Fatkhur mengatakan, sisa pekerjaan sekitar 1,2 persen pekerjaan yang belum rampung meliputi pengaspalan, pemasangan marka dan rambu jalan, pembangunan gardu tol, hingga kantor tol.
"Pengaspalan sendiri baru sekitar 45 persen," ujarnya.
Salah satu tantangan dalam pekerjaan ini yaitu erection girder yang kerap membuat arus lalu lintas di ruas tol eksisting macet.
Namun, Ia memastikan, seluruh pemasangan girder telah selesai.
(Baca Juga: Mudik Lebaran Kurang 90 Hari, Tol Layang Jakarta-Cikampek Belum Bisa Dilewati)
Dari 2.573 girder yang dipasang, 1.305 girder di antaranya dilakukan oleh Waskita.
"Ini bisa kami selesaikan terakhir errection 10 September lalu," kata Fatkhur.
Untuk diketahui, pemegang konsesi tol Layang Jakarta-Cikampek II (elevated) ini adalah PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usaha PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC).
Jalan bebas hambatan ini diperkirakan menelan investasi senilai Rp 16,23 triliun dengan ongkos konstruksi sebesar Rp 11,67 triliun.