Repsol Honda Bikin Tim Lain Gigit Jari, Kontrak Mati Marc Marquez

Irsyaad Wijaya - Rabu, 9 Oktober 2019 | 15:40 WIB

Marc Marquez rayakan keberhasilan raih juara dunia ke-8 semua kategori di MotoGP Thailand 2019 (Irsyaad Wijaya - )

Otomotifnet.com - Marc Marquez nampaknya akan menjadi pembalap abadi di tim Repsol Honda.

Sebab, manajer tim Repsol Honda, Alberto Puig menyebut bakal mengontrak mati Marquez.

Alasannya jelas, sudah 6 titel juara dunia didapat Marquez bersama Repsol Honda.

Pun dengan skill yang luar biasa, pasti semua tim bakal mempertahankan jika mempunyai pembalap sekelas 'Baby Alien'.

(Baca Juga: Marc Marquez Tak Terobsesi Kejar Rekor, Terutama Milik Giacomo Agostini dan Valentino Rossi)

“Tentunya, kami ingin Marc (Marquez) bertahan bersama kami dan mengakhiri karier balapnya di Honda,” ujar Alberto Puig dilansir dari Marca.com.

Sampai-sampai, Alberto Puig sesumbar dan menjanjikan akan memberikan semua yang terbaik agar tetap memberikan penampilan terbaik.

Repsol Media
Marc Marquez dan Alberto Puig (manajer tim Repsol Honda) tegas-tegas gak bakalan melepaskan Marc Marquez lepas dari Honda

“Kami akan berusaha memberikan dukungan yang terbaik buat Marc (Marquez) dan semua yang kami miliki untuk mewujudkannya,” imbuh Alberto Puig.

Marc Marquez sudah menorehkan 7 titel juara dunia semua kategori (GP 125, Moto2 dan MotoGP) rentang 2010-2019.

Tentunya kontribusi Marc Marquez membuat Honda menjadi pabrikan papan atas di MotoGP.

Sebuah kondisi yang tentu tak ingin dilepaskan begitu saja bersama Marc Marquez.

Apalagi kalau ternyata Marc Marquez hengkang dari Honda malah membuat tim rival lebih bersinar, malah jadi penyesalan buat skuat berlogo Sayap Mengepak itu.

foxsportasia.com
Celebrasi Marq Marquez sebagai juara dunia MotoGP Thailand 2019 sambil membawa bendera Marquez

Ketimbang menyesal kemudian tiada guna, tak salah Honda melakukan antisipasi sejak awal untuk memberikan Marc Marquez kontrak seumur hidup bersama Honda.

Tim pabrikan lain yang sudah mengincar Marquez tentunya cuma bisa gigit jari mendengar pernyataan berani pihak Repsol Honda.