Nissan, BMW, DFSK hingga Mitsubishi, Total 20 Mitra Stategis Digandeng PLN, Teken MoU Program Kendaraan Listrik

Panji Nugraha - Kamis, 17 Oktober 2019 | 07:00 WIB

Nissan, BMW, DFSK, Mitsubishi Total 20 Perusahaan Digandeng PLN, Teken MoU Program Kendaraan Listrik (Panji Nugraha - )

Otomotifnet.com - Bertempat di kantor BPPT Thamrin, Jakpus, PLN menggandeng 20 mitra strategis untuk melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU (Memorandum of Understanding), Rabu (16/10).

Hal ini dilakukan sebagai bentuk komitmen bersama dalam megimplementasikan Peraturan Presiden (Perpres) No. 55 Tahun 2019 tentang percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle).

Acara penandatanganan MoU ini turut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan; Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir; Kepala BPPT Hammam Riza dan Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani serta 20 pimpinan mitra perusahaan lainnya.

"Penandatanganan MoU ini sangat penting bagi kami untuk mempercepat program kendaraan listrik di Indonesia. Seperti kita ketahui bersama bahwa PLN mendapat penugasan dari pemerintah dalam rangka penyediaan infrastruktur pengisian listrik untuk Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) berbasis baterai," ujar Sripeni Inten Cahyani selaku Plt Dirut PLN.

(Baca Juga: Ada Yang Mirip NMAX, Yamaha Bawa 3 Skuter Imut di Tokyo Motor Show 2019, Semuanya Tenaga Listrik)

Raspatidana
Nissan, BMW, DFSK, Mitsubishi Total 20 Perusahaan Digandeng PLN, Teken MoU Program Kendaraan Listrik

"Hal ini juga menjadi bukti komitmen dan kontribusi bersama terhadap program pemerintah demi terwujudnya kehidupan masyarakat Indonesia yang lebih baik," tambahnya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan perkembangan teknologi yang sangat cepat harus diikuti langkah yang cepat, tepat dan strategis.

"Dunia ini cepat mengembangkan teknologi. Saya harap kalau bersinergi seperti ini pasti bisa. Saya senang PLN mampu memobilisasi begini,"

"Kita tidak boleh berhenti di MOU saja, segala macam aturan kita ikuti," ujar Luhut.