Ford Everest Jadi Pilihan SUV Murah Selain Fortuner, Karena Seken Tiga Hal Ini Wajib Diperhatikan

Ignatius Ferdian - Jumat, 25 Oktober 2019 | 12:00 WIB

Ford Everest (Ignatius Ferdian - )

Otomotifnet.com - Buat yang tertarik untuk memboyong Ford Everest seken, ada beberapa hal yang wajib diperhatikan.

Boleh dibilang Ford Everest memang lebih terjangkau dibanding rival sekelas asal Jepang, namun jangan jadikan harga alasan untuk tak cermat saat membeli.

Karena di antara yang lain, Ford Everest menjadi SUV diesel 7-penumpang yang cukup populer digunakan sebagai kendaraan operasional perusahaan konstruksi atau pertambangan.

"Sering sekali kita temukan Ford Everest bekas proyek dari Kalimantan. Biasanya harganya lebih murah, karena kondisinya memang lebih 'capek' mobilnya," ungkap Rully, tenaga penjual KIM Motor di Bursa Mobil AXC Summarecon Bekasi, Bekasi Utara.

(Baca Juga: Mobil Lawas Belum Tentu Aman Telan BBM Oktan Rendah, Kompresi Pengaruh, Rawan Gejala Ngelitik)

Taufan Rizaldy/GridOto
Perhatikan area kolong mobil. Jika sudah berkarat sebaiknya ditinggalkan.

Hal pertama yang Rully sebutkan adalah bagian undercarriage atau kolong mobil.

"Biasanya yang dipakai di proyek itu kaki-kaki dan kolongnya sudah berkarat dan banyak baret-baret bekas terkena batu," ujarnya.

Selain itu, jangan lupa nyalakan mesin dan untuk membawanya berjalan.

Simak bila ada suara-suara tak wajar yang berasa dari mesin dan bila akselerasi mobil terasa berat.

(Baca Juga: Lamborghini Raffi Ahmad Terbakar Karena Overheat, Tidak Bisa Dicover Asuransi?)

ryan/gridoto.com
kalibrasi injektor mesin diesel

"Mobil-mobil proyek itu rawan bermasalah injektornya. Karena selain penggunaan yang berat, solar yang digunakan juga kan kualitasnya berbeda dengan yang seperti di SPBU," ungkap Loviess, pemilik bengkel spesialis injektor diesel, Dutama Diesel, Bekasi Utara.

Injektor menjadi perhatian yang kedua, karena ketika mesin pincang, tentunya tarikan akan terasa berat dengan suara mesin yang tak wajar.

Sektor ketiga adalah bagian turbocharger atau rumah keong.

Karena selain perbaikan injektor, perbaikan turbo ini juga menghabiskan dana yang cukup besar.

"Kalau injektor dia terasa berat dari putaran bawah. Tapi kalau turbo yang bermasalah, tarikan atasnya yang berat. Putaran mesin juga sulit mau ke atas," ujar pria yang murah berbagi ilmu ini.