Otomotifnet.com - Toyota memastikan akan merakit mobil listrik yang menjadi kebanggaan Indonesia.
Serta disesuaikan dengan kondisi lingkungan Indonesia dan tentunya terjangkau harganya.
"Kita masih mau diskusi. Kita belum bisa bicara produk apa yuang akan kita luncurkan", kata Fransiscus Soerjopranoto, Executive GM Marketing PT Toyota Astra Motor
"Kita tahu semua pihak pasti tidak sabar untuk menunggu kira-kira produk apa yang akan kita luncurkan," ujar Suryo, sapaan akrabnya, di Jakarta (28/10/19).
(Baca Juga: Toyota Yaris Terbaru Cuma Mejeng di Mall, Infonya Enggak Dapat Jatah di Tokyo Motor Show 2019)
"Tapi kita kita tanamkan, kita harus punya produk yang sesuai kondisi geografis Indonesia, jadi kebanggaan bangsa Indonesia," lanjutnya.
Hal ini diungkap Suryo menjawab pertanyaan apakah Toyota Indonesia siap membuat mobil listrik.
Menurutnya, diskusi dengan pemerintah menjadi dasar kira-kira model apa yang bisa dibawa ke Indonesia.
"Kita lihat di Tokyo Motor Show, beberapa inisiatif Toyota Motor Corporation. Kami harapkan hasil studi tersebut kami bawa, mudah-mudahan kami siap untuk memenuhi aturan pemerintah," ujar Suryo.
Hal ini menurutnya berkaitan dengan produksi.
"Untuk memproduksi, kita diskusi dengan beberapa manufaktur karena di situ ada aturan TKDN atau Tingkat Komponen Dalam Negeri" jelasnya.
"Nah itu yang kita mau diskusi sama pemerintah. Intinya, kalau distributor dan retailer, ready untuk mengenalkan produk baru", sebutnya.
"Tapi untuk tingkat lokalisasi, tugasnya TMMIN atau manufaktur seperti Daihatsu atau Hino," papar Suryo.
(Baca Juga: Toyota e-Pallete, Bus Listrik Tanpa Pengemudi, Kendaraan Resmi Olympic & Paralympic 2020 Jepang )
Seperti diketahui, Toyota Motor Corporation tidak memajang mobil mesin bakar kecuali hanya satu, Toyota GranAce di Tokyo Motor Show 2019.
Itu pun lokasinya terpisah, di booth Toyota Autobody.
Selebihnya, mereka hanya memajang produk-produk electric mobility, termasuk robot-robot yang membantu tugas manusia.
Tak pelak, ini menjadi 'kode keras' bagi Toyota di seluruh dunia untuk beranjak ke electric mobility, termasuk Indonesia.