Otomotifnet.com - Dibangun dari bangkai, pikap tua Chevrolet ini jadi mobil harian, suspensi bisa setel turun naik.
Pikap tua Amerika sudah lama jadi incaran para kolektor mobil, salah satunya Sony Yudhanto, pemilik bengkel modifikasi LA Custom.
Salah satu piaraannya adalah Chevrolet Task Force ‘Apache’ keluaran 1957.
Yang menarik, mobil ini ia dapatkan dalam kondisi tidak utuh dan terbengkalai.
(Baca Juga: Chevrolet Hengkang Dari Indonesia, Penjualan Bulan Januari Hingga September Tak Tembus 1.000?)
Oleh Sony lantas direstorasi di bengkelnya yang terletak di Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Tak hanya direstorasi, di bengkel LA Custom, pikap ini disulap jadi gaya lowrider yang nyentrik.
Lantaran sasis bawaan mobil dalam kondisi rusak parah, ia akhirnya memutuskan untuk mengawinkannya dengan mobil lain.
Mobil yang jadi donornya adalah Chevrolet Tavera tahun 2002.
Sekadar info, Tavera bentuknya mirip Isuzu Panther ‘kapsul’. Yang dipakai dari Tavera, “Sasis, tangki dan mesin bensin 2.200-nya,” katanya.
“Beberapa bagian bodi mesti dibikin, seperti bak kupingnya dibikin custom, kalau pintu pesan baru dari Amerika,” lanjut Sony.
Wajah pikap ini dibiarkan tetap klasik, hanya lampu utama diganti model LED.
“Pakai lampu Daymaker yang biasa dipakai Wrangler JK, ukurannya 7 inci. Lampu sein juga custom LED,” bebernya lagi.
(Baca Juga: Chevrolet 'Tinggalkan' Indonesia, Bengkel Spesialis Tak Khawatir Efek Jangka Pendeknya)
Bumper dan grill depan dapatnya masih orisinal.
Hanya agar tampilannya terlihat lebih sangar, kedua komponen ini dicat hitam. Gaya ini biasa disebut blacked out.
Spakbor atau tepong belakang juga ikut dibuat custom.
“Karena pelek 22 inci, tepongnya mesti diubah. Dibikin wide body, tapi ke arah atas,” kekeh Sony.
Pelek yang dipakai juga ‘eye catching’, modelnya menutup dan kinclong, “Center Line Smoothies 22x10 inci offset 30, PCD-nya 5x120,” jelas Sony.
Pelek ini lantas dibalut alas karet Achilles ukuran 235/30R22.
“Cari ban dengan ukuran yang paling tipis, agar ubahan wide body pada tepong belakang tidak terlalu besar,” katanya.
Lantaran konsep yang diusung adalah lowrider, sehingga bodi dibikin ‘melata’. Sasis bawaan Tavera dicustom.
(Baca Juga: Chevrolet Habiskan Stok, Maret 2020 Berhenti Jualan, Diskon Semua Produk?)
“Modelnya bridge. Jadi, yang turun sasis bagian tengah saja, ride height-nya lebih lebih nyaman,” kata pria yang doyan banget koleksi mobil gaya lowrider.
Agar tidak menyusahkan untuk dipakai harian, suspensinya menggunakan suspensi udara dari Universal Air 4 titik, yang bisa turun naik masing-masing roda secara independen.
Arm-arm bagian depan juga dibikin custom. Sistem torsi dihilangkan, lalu stabilizer juga dicustom.
Agar posisi mengemudi tak terlalu rendah, kabin diganjal body lift sekitar 7 cm.
Masuk ke kabin, terlihat dasbor sudah dicustom, dengan spidometer masih menggunakan Chevrolet Tavera. Termasuk bagian setir dan kolom setirnya.
Terlihat transmisi juga menggunakan bawaan Tavera, yang bertransmisi otomatis. “Jadinya nyaman buat dipakai harian,” kekehnya. Keren!
DATA MODIFIKASI
Sasis: Chevrolet Tavera custom
Kaki-kaki & Suspensi: Pelek Center line Smoothies 22x10 inci offset 30 PCD 5x120, ban Achilles 235/30R22, kaki-kaki custom, suspensi udara Universal Air 4 titik
Mesin: Chevrolet Tavera 2.200 cc, transmisi otomatis, kabel wire tucked
Bodi:
Cat hitam Spies Hecker, bak kuping custom wide body, lampu daymaker Wrangler JK 7 inci, lampu sein custom LED, bumper dan grille cat hitam blacked out
Rumah modifikasi:
L.A Custom, Lenteng Agung, Jakarta Selatan