Toyota Alphard Atta Halilintar Diduga Pakai Nopol Palsu, Penjara 6 Tahun di Depan Mata

Irsyaad Wijaya - Rabu, 13 November 2019 | 19:00 WIB

Atta Halilintar menunjuk pelat nomor Toyota Alpard miliknya (Irsyaad Wijaya - )

Otomotifnet.com - Toyota Alphard milik YouTuber, Atta Halilintar diduga memakai nomor polisi palsu.

Nopol yang tertera yakni 'AA 5144 PP' dan itu membuat ramai publik yang diduga palsu.

Saat dicek ke database Samsat, pelat nomor 'AA' merupakan untuk kode kendaraan asal Kebumen, Wonosobo dan Magelang.

Ternyata, nopol yang terpasang di Alphard milik Atta Halilintar itu disebut palsu.

(Baca Juga: Ketahuan Pakai Nopol Palsu Untuk Siasati Aturan Ganjil Genap? Hiiy...)

Pasalnya, salah satunya dibuktikan oleh pemilik akun Facebook bernama Fatih Alexander Teddy.

Akun tersebut mengunggah hasil pengecekan nopol Toyota Alphard milik Atta Halilintar.

Pada postingannya, terlihat nopol itu milik sebuah Honda Vario 125 warna putih rakitan tahun 2013.

Menanggapi hal itu, Kasie STNK Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kompol Arif Fazlurrahman pun angkat bicara.

Arif mengaku, Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) adalah tanda regident Ranmor yang berfungsi sebagai bukti legitimasi pengoperasian Ranmor berupa pelat atau berbahan lain dengan spesifikasi tertentu.

Diterbitkan Polri dan berisikan kode wilayah, nomor registrasi, serta masa berlaku dan dipasang pada Ranmor.

"Terkait dengan pembuatan TNKB selain yang diterbitkan oleh Polri adalah ilegal (Perkap No. 5 Tahun. 2012 Pasal 1 Angka 10)," kata Kompol Arif di Jakarta, (12/11/19).

Pada Pasal 263 KUHP ayat (1) Perkap No. 5 Tahun 2012, Barangsiapa membuat surat palsu atau memalsukan surat yang dapat menimbulkan sesuatu hak, perikatan atau pembebasan hutang, atau yang diperuntukkan sebagai bukti daripada sesuatu hal dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain memakai surat tersebut seolah-olah isinya benar dan tidak dipalsu, diancam jika pemakaian tersebut dapat menimbulkan kerugian, karena pemalsuan surat, dengan pidana penjara paling lama enam tahun.

(Baca Juga: Mobil Baru Pakai Pelat Palsu Sementara, Siap-Siap Kena Sanksi)

TNKB yang digunakan harus diterbitkan Polri dengan spesifikasi tertentu karena merupakan bukti legitimasi pengoperasioan Ranmor.

Lantas bagaimana dengan masyarakat yang menggunakan jasa mereka atau yang sengaja membuat nopol palsu untuk kepentingan tertentu?

Apakah ada UU pidana yang akan menjerat?

"Berdasarkan UU No. 22 Tahun 2009 pasal 280 : Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang tidak dipasangi Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang ditetapkan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 68 ayat (1) dipidana dengan kurungan paling lama 2 (dua) bulan atau denda paling banyak Rp 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah)," tegasnya.