Plus Minus Mobil MPV Travel Lawan Bus AKAP, Driver Pinggir Dan Tengah Jadi Hal Penting?

Ignatius Ferdian - Senin, 18 November 2019 | 21:05 WIB

Ilustrasi Bus saat melewati jalur berliku-liku di sebuah tanjakan. (Ignatius Ferdian - )

Otomotifnet.com - Transportasi travel mulai menjamur dan menjadi alternatif pengguna transportasi seperti bus maupun kereta api.

Armada travel yang dipilih biasanya kendaraan jenis MPV, seperti Toyota Avanza atau Kijang Innova.

Keuntungannya, travel dapat menjemput dan mengantar penumpang langsung ke tujuan, tanpa perlu menghampiri terminal.

Direktur Utama PT San Putra Sejahtera Kurnia Lesani Adnan, yang juga Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), mengatakan transportasi bus sempat mengalami kemunduran karena mendapat saingan dari travel pada tahun 2000-an sampai 2010-an.

(Baca Juga: Mitsubishi Punya Xpander Cross, Nissan Bikin New Livina X-Gear?)

“Semua trayek dapat saingan dari travel, bisa dibilang euforia-nya seperti itu,” ujarnya.

Namun menurutnya semua mulai berubah sejak tersambungnya Tol Trans Jawa, dari Jakarta ke Surabaya.

Transportasi bus seperti bergairah lagi, pengusaha bus mulai banyak yang investasi ke armada yang lebih modern dan canggih.

“Harus dipahami, dari sisi kenyamanan untuk perjalanan jauh, bus pasti lebih nyaman. Bantingannya lebih baik dari mobil pribadi saat lewat jalur luar kota,” ucap Lesani.

(Baca Juga: Bus Sinar Jaya Loncat Hantam PO Arimbi di Tol Cipali, Ini Daftar Korban Tewasnya)

Bahkan untuk rute-rute di Sumatera yang didominasi jalur berkelok seperti di wilayah pantai barat.

Bus dirasa lebih mumpuni, berkat tenaga mesin yang besar.

Ia juga mengatakan, selain dari sisi kenyamanan, kelebihan bus yang tak dimiliki mobil travel adalah keamanan yang lebih baik.

Terutama karena adanya pengemudi cadangan.

(Baca Juga: Tol Cipali Tegang, Dua Bus Porak-poranda Hingga Terpotong, Tujuh Penumpang Tewas)

“Keunggulan kedua soal safety. Kalau travel pengemudinya cuma satu, kadang dia harus tidur di jalan agar tetap fit. Otomatis waktu tempuh bisa lebih lama,” katanya.

Sedangkan dalam dunia bus dikenal istilah driver pinggir dan driver tengah.

Lesani menjelaskan, dua pengemudi ini saling bergantian membawa bus.

Selagi salah satu driver mengemudi, biasanya driver satu lagi istirahat di tempat yang sudah disediakan.

(Baca Juga: Krisis Solar di Jatim Dan Jabar Terasa Sampai Jateng, Pengamat: Pemerintah Seolah Tak Mau Tahu)

Jadi misalnya ada bus trayek Wonogiri-Jakarta, driver pinggir itu bawa mobil dari Wonogiri sampai sekitar Gringsing.

Driver tengah melanjutkan dari Gringsing sampai Subang atau Cipali.

Nanti driver pinggir yang sudah istirahat, melanjutkan lagi sampai Jakarta.

Hal ini bertujuan agar kondisi pengemudi selalu sigap dan tidak mengantuk.

“Kesempatan dan celah itu yang saya masuki. Saya sudah masuk rute-rute pendek dengan bus medium, begitu okupansinya naik saya masuk lagi dengan bus yang lebih besar,” ucap Lesani.

Artikel serupa telah tayang di Kompas.com dengan judul "Avanza dan Innova Dipakai Travel, Ini Plus Minusnya Dibanding Bus AKAP"