Sistem ABS Ternyata Bisa Rusak, Ini Penyebab, Akibat dan Pencegahannya

Antonius Yuliyanto - Jumat, 22 November 2019 | 15:00 WIB

Sistem ABS (Antonius Yuliyanto - )

Otomotifnet.com - Anti-lock Braking System (ABS) jadi salah satu fitur keamanan kelas premium pada motor, bisa dikatakan hanya motor-motor yang harganya di atas Rp 20 jutaan lah yang dibekali fitur ini.

Maklum, sistem ABS butuh komponen yang tak sedikit dan tidak murah, yang fungsinya untuk mencegah roda terkunci saat melakukan pengereman mendadak atau di jalan licin.

Sehingga bisa mencegah kemungkinan terjatuh karena roda hilang traksi.

Pada sistem ABS ada beberapa komponen, mulai dari rotor yang di roda, sensor yang membaca putaran rotor, lalu ada modulator/hydraulic yang di dalamnya juga terdapat ECU ABS.

(Baca Juga: Honda ADV150 ABS Bekas Melebihi Harga Baru, Ditawarin Nyaris Rp 41 Juta!)

Tentu juga ada kabel yang menghubungkan sensor dan ECU. Sisanya tentu komponen rem seperti motor non-ABS, yaitu master rem, kaliper dan selang.

Cara kerjanya, ECU dari ABS akan selalu membaca putaran roda pakai sensor, jika terbaca roda berhenti atau terkunci.

Maka modulator ABS akan mengurangi tekanan minyak rem secara simultan dan jedanya sangat cepat ke kaliper, sehingga roda akan kembali berputar untuk mencegah roda terkunci sehingga hilang traksi.

Mengenali sebuah sistem ABS bekerja normal, sangat mudah.