Pabrikan Otomotif Jepang Siap Gelontorkan Uang Untuk Investasi, Pemerintah Siapkan Fasilitas Ini

Harryt MR - Selasa, 19 November 2019 | 20:35 WIB

Pabrikan Otomotif Jepang Siap Gelontorkan Investasi (Harryt MR - )

Otomotifnet.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan pabrikan otomotif skala besar di Jepang akan membawa uangnya masuk ke Indonesia.

Hal ini terungkap dalam kunjungan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jepang (18/11).

Melalui keterangan tertulis yang diterima Otomotifnet, Menperin Agus melakukan one on one meeting secara maraton dengan delapan korporasi asal Negeri Sakura di Tokyo, Jepang.

“Kami sampaikan bahwa secara garis besar dari hasil pertemuan dengan pelaku industri di Jepang sangat produktif,"

(Baca Juga: Modifikasi di Indonesia Dapat Dukungan Kemenperin, Diharapkan Jadi Komoditas Ekspor)

"Sudah ada beberapa komitmen untuk investasi baru dan pengembangan,” tutur Menperin Agus.

Termasuk didalamnya, pabrikan otomotif Jepang yang siap gelontorkan investasi.

Seiring dengan implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0, yang memprioritaskan pengembangan industri otomotif di dalam negeri agar lebih berdaya saing global.

“Kami mendapat laporan tentang rencana ekspansi dari Toyota Group sebesar Rp 28,3 triliun. Ini termasuk pengembangan Toyota, Daihatsu, dan Hino,” sebutnya.

Investasi ini akan direalisasikan dalam periode lima tahun, yakni 2019-2023 untuk mengembangkan bisnis di Indonesia.

Di samping itu, Honda menyampaikan akan merealisasikan investasi sebesar Rp 5,1 triliun pada periode 2019-2023 di Indonesia.

“Investasi tersebut untuk model baru dan pendalaman industri, lokalisasi dan sebagainya,"

"Karena memang salah satu nilai positif dari Honda adalah menempatkan pusat penelitian dan pengembangannya di Indonesia,” lanjut Menperin.

(Baca Juga: Kemenperin Temukan Inovasi, Olah Sampah Plastik Jadi BBM Setara Solar!)

Istimewa
Pabrikan Otomotif Jepang Siap Gelontorkan Investasi

Masih menurut Agus, Pemerintah siapkan fasilitas bagi para investor yang turut membangun pusat R&D-nya di Indonesia.

“Kami jelaskan ada regulasi PP No 45/2019, yang memberikan fasilitas super deduction tax. Jadi, industri yang bangun R&D akan dapat super deduction tax sebesar 300%,” rincinya.

Menperin juga mengharapkan kepada Krakatau Nippon Steel Sumikin (Nippon Steel Group) agar terus meningkatkan porsi baja canai gulung dingin lokal (cold rolled coil).

Tujuannya agar tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sektor otomotif meningkat sekaligus bisa menekan impor.

“Misi kami bertemu dengan Nippon Steel agar Krakatau Nippon Steel Sumikin (KNSS) bisa meningkatkan porsi baja canai gulung dingin,” tuturnya lagi.

Hal ini sejalan dengan kebijakan Kemenperin untuk mencari substitusi barang sejenis yang diimpor dari Jepang sebagai bahan baku sektor otomotif.

Pada kegiatan one on one meeting di Tokyo, Menperin Agus telah bertemu sejumlah pabrikan otomotif Jepang, antara lain;

Direksi Mitsubishi Motors Corporation (MMC), Toyota Group, Daihatsu Motor Corporation, Hino Motor, Suzuki Motor Corporation, Isuzu Japan, dan Honda Motor.

(Baca Juga: AMMDes dan Esemka Jadi Andalan Kemenperin, Solusi Majukan Perekonomian Desa)

Secara terpisah, Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Warih Andang Tjahjono mengungkapkan dalam pertemuan dengan Menperin Agus, bahwa Toyota Group memberikan update ekspor yang mencapai 200.000 unit pada tahun 2018.

“Kami juga menyampaikan kembali kepada Pak Menteri mengenai komitmen Toyota Group sebesar Rp 28,3 triliun,” ucap Warih.