Investasi ini akan direalisasikan dalam periode lima tahun, yakni 2019-2023 untuk mengembangkan bisnis di Indonesia.
Di samping itu, Honda menyampaikan akan merealisasikan investasi sebesar Rp 5,1 triliun pada periode 2019-2023 di Indonesia.
“Investasi tersebut untuk model baru dan pendalaman industri, lokalisasi dan sebagainya,"
"Karena memang salah satu nilai positif dari Honda adalah menempatkan pusat penelitian dan pengembangannya di Indonesia,” lanjut Menperin.
(Baca Juga: Kemenperin Temukan Inovasi, Olah Sampah Plastik Jadi BBM Setara Solar!)
Masih menurut Agus, Pemerintah siapkan fasilitas bagi para investor yang turut membangun pusat R&D-nya di Indonesia.
“Kami jelaskan ada regulasi PP No 45/2019, yang memberikan fasilitas super deduction tax. Jadi, industri yang bangun R&D akan dapat super deduction tax sebesar 300%,” rincinya.
Menperin juga mengharapkan kepada Krakatau Nippon Steel Sumikin (Nippon Steel Group) agar terus meningkatkan porsi baja canai gulung dingin lokal (cold rolled coil).
Tujuannya agar tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sektor otomotif meningkat sekaligus bisa menekan impor.