Pertamina Uji Coba Solar B30 di Dua Lokasi, Januari 2020 Mulai Dijual

Irsyaad Wijaya - Jumat, 22 November 2019 | 08:30 WIB

Ilustrasi Terminal Bahan Bakar Minyak Boyolali (Irsyaad Wijaya - )

Otomotifnet.com - PT Pertamina tak lama lagi melakukan uji coba pencampuran solar dengan FAME (Fatty Acid Methyl Ester) B30.

Percobaan awal bakal dilakukan di dua Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM), (21/11/19).

Menurut VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman uji coba ini sejalan dengan target pemerintah untuk menerapkan solar B30 mulai Januari 2020.

Lebih lanjut, Fajriyah menyebutkan, TBBM akan menjadi pilot project pencampuran FAME (Fatty Acid Methyl Ester) dengan Solar.

(Baca Juga: Pertamina Siap Bangun Ratusan SPBU di Wilayah Terpencil, Tak Selalu Cari Untung, Ini Alasannya)

“Uji Coba ini akan dilakukan secara bertahap sebelum akhirnya diterapkan secara menyeluruh," kata Fajriyah melalui keterangan resminya.

"Mulai hari ini akan diterapkan di 2 Terminal BBM yaitu Boyolali dan Rewulu," kata Fajriyah.

"Selanjutnya pada akhir November akan diberlakukan di TBBM Balikpapan dan Desember 2019 akan dilanjutkan di TBBM Medan Group, Jakarta Group dan TBBM Panjang, RU III Plaju dan RU VII Kasim," sambungnya.

"Sehingga pada Januari 2020, sebanyak 8 titik Pertamina sudah siap melakukan pencampuran B30,” katanya.

Pelaksanaan uji coba yang berlangsung hingga 31 Desember 2019 ini dilaksanakan dengan mengacu pada ketentuan yang diatur dalam Kepmen ESDM 227/2019.

Dalam beberapa tahun terakhir, realisasi penyerapan FAME terus mengalami kenaikan.

Pada 2017, penyerapan FAME mencapai 2,51 juta KL. Kemudian naik menjadi 3,2 juta KL pada tahun 2018.

“Hingga Oktober 2019, total penyerapan FAME oleh Pertamina sudah mencapai 4,493 juta KL,” tambahnya.

(Baca Juga: Emisi Mobil Diesel Turun Lebih Cepat Pakai B30, Ini Penjelasannya)

Selain menyediakan B30, Pertamina juga mengembangkan energi baru dan terbarukan lainnya seperti geothermal (panas bumi), panel surya bahkan sudah menyediakan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Listrik di Kuningan, Jakarta.

“Karena kami melihat ke depannya akan terjadi transisi energi yang cukup masif, dan kami percaya Pertamina siap menghadapinya,” tutupnya.