Otomotifnet.com - Penggunaan bahan bakar biodiesel 30 atau B30 di tahun 2020 dinilai bakal berdampak baik untuk mengurangi emisi gas buang mobil mesin diesel.
Bahan bakar diesel pengganti B20 ini saat diuji menghasilkan penurunan dampak terhadap lingkungan, yakni emisi CO atau karbon monoksida turun sebesar 0,1 – 0,2 gram/km dan emisi PM (Particular Matter) atau turun sebesar 0,01 – 0,08 gram/km.
Masa peralihan pemakaian B20 ke B30 dinilai cepat, karena B20 sendiri baru digunakan sejak tahun 2018.
Dalam hal emisi, menurut Putu Juli Ardika, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (Imatap) Kemenperin mengatakan, penerapan biofuel diesel terbaru lebih mudah ketimbang peralihan ke kendaraan listrik.
(Baca Juga: Biodiesel 30 Siap Diterapkan Januari 2020, Produsen Mengaku Sudah Siap)
"Jumlah kendaraan yang memakai bensin itu persentasenya lebih banyak dibanding kendaraan diesel," kata pria yang akrab disapa Putu (6/11).
"Tapi untuk mengurangi emisi, penggunaan biofuel lebih mudah dan cepat ketimbang kendaraan bensin ke listrik," lanjutnya pada acara Southeast Asia Automotive Technology Summit.
Sementara menurut Putu, perpindahan kendaraan berbahan bakar konvensional ke listrik membutuhkan waktu lama dan biaya yang lebih besar.
"Transisi kendaraan konvensional ke electric vehicle tentu butuh waktu yang tidak sebentar," papar Putu lagi.
(Baca Juga: Pajero Sport Diklaim Kuat 'Tenggak' Solar B20, Sekarang Ikutan Lagi Uji B30!)
Editor | : | Iday |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR