"Untuk tahun 2020 ini nanti jembatan Kretek-Srandakan harus selesai," jelasnya.
Dengan demikian, kata Budi, aksesibilitas di Yogya akan semakin mudah.
Kepala Dinas Perhubungan DIY, Sigit Sapto Raharjo menjelaskan, redesain jalan tol Yogya-Solo ini perlu karena untuk menjaga sumbu imajiner Yogya.
Meskipun, nantinya dimungkinkan ada pembebasan lahan untuk pelebaran jalan.
(Baca Juga: Tol Yogya-Solo Didesain Ulang, Tabrak Garis 'Gaib' Keraton dan Merapi)
Sigit memaparkan, nantinya redesain ini akan memberikan dampak pelebaran jalan. Sehingga, ada pembebasan lahan.
"Perlu pembebasan dan ada pergeseran atau pelebaran jalan. Mungkin di kanan atau di kiri jalan existing," urainya.
PPK Satker Pelaksana Jalan Bebas Hambatan (PJBH) Tol Yogya-Solo, Totok Wijayanto menjelaskan, target dari revisi desain tol Yogya-Solo dari elevated menjadi atgrade selesai pada minggu pertama Januari sudah keluar desain terbarunya.
Totok mengatakan, redesain jalan tol yang sebelumnya elevated (melayang) di atas ringroad utara ini dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga dan BPJT.