Symonds tidak menyalahkan mesin elektrik, tapi hanya mencari solusi baru untuk ke depannya.
F1 saat ini sedang meneliti lebih dalam soal teknologi mesin 2-tak ini dan bagaimana regulasinya.
Symonds juga sadar rencana ini membuat banyak pihak bingung, terutama karena mesin 2-tak tradisional dikenal boros dan juga asap yang banyak.
Tapi Symonds menegaskan, mesin 2-tak rancangan F1 ini akan berbeda dan sangat efisien.
(Baca Juga: Adu Mahal Balap Formula E, Formula 1 dan MotoGP, Ajang Ini Termahal, Tembus Rp 785,6 Miliar)
"Injeksi langsung, pengisian tekanan, sistem pengapian baru dan semuanya akan membuat bentuk baru mesin 2-tak ini akan sangat efisien dan emisinya bagus. Kupikir akan jadi masa depan yang bagus," sambungnya.
F1 sesegera mungkin menjelaskan lebih dalam soal mesin 2-tak ini ke depannya.
Kalau di Indonesia, mesin 2-tak (tradisional) banyak dipakai di motor yang sampai sekarang masih dipakai sebagian masyarakat.
Sedangkan untuk mobil, sangat sedikit yang ditemui di zaman sekarang, misalnya saja Suzuki ST20 atau yang kita kenal dengan Truntung.