Otomotifnet.com - PT Astra Honda Motor (AHM) hingga detik ini belum berniat menjual PCX Electric.
Skema yang diterapkan AHM masih berupa sewa ke beberapa perusahaan atau instansi besar.
Jika PCX Electric dijual sekarang, disebut menjadi waktu yang tepat.
Sebab Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggratiskan biaya balik nama kendaraan bermotor (BBN-KB) kendaraan listrik.
(Baca Juga: Honda PCX Elektrik Bikin Geger, Katanya Belum Dijual Umum, Kok Dipakai Ojek Online Narik?)
Selain itu, jika PCX Electric dijual ke masyarakat umum, banyak keuntungan yang dirasakan pemiliknya.
Salah satunya adalah biaya servis yang bisa jauh lebih murah ketimbang PCX versi bensin!
Kenapa bisa begitu?
"Karena ada biaya komponen di area mesin yang hilang dengan penggunaan mesin listrik," ucap Endro Sutarno Technical Service Division AHM.
Misal seperti busi, oli mesin, filter oli dan filter udara sudah tidak ada," ucapnya.
Dengan begitu pemilik motor tidak perlu lakukan penggantian komponen yang memang sering diganti di motor mesin bakar.
"CVT pun tidak ada tuh, bisa mengurangi biaya komponen servis di area tersebut juga," tambahnya.
"Paling hanya di area kaki-kaki seperti pengereman, ban serta bohlam saja," lanjutnya lagi.
(Baca Juga: Honda PCX Elektrik Mengaspal, Badan Makin Berat, Torsi Ngejambak)
Lalu menurut Endro, secara jadwal servis berkala juga masih sama dengan PCX bensin atau hybrid.
"Seperti mulai dari 1.000 km, 6.000 km dan seterusnya," tambahnya lagi.
"Hanya mekaniknya saja mesti khusus untuk motor elektrik," terangnya.
"Tapi secara biaya bisa lebih murah," tutupnya.
Mengenai alasan AHM belum berniat menjualnya, diungkap oleh Thomas Wijaya, Direktur Pemasaran AHM pada awal 2019 lalu.
"Karena ini kan masih tahap awal, dan perlu pengembangan lebih lanjut," ujar Thomas Wijaya saat berada di kawasan Kemayoran, Jakarta Utara, (31/1/19).
"Tentu kan untuk produk ini kami masih akan terus melakukan studi dan bisa berkembang, kami lihat perkembangannya seperti apa ke depan," imbuhnya.
Thomas menambahkan, dengan disewakan ke perusahaan terlebih dahulu nantinya itu bakal menjadi landasan pihaknya, untuk melihat serta menyesuaikan dengan perkembangan kebutuhan masyarakat di masa mendatang.
(Baca Juga: Honda PCX Listrik Terciduk Harganya, Tembus Rp 100 Juta, Pajak Setara Daihatsu Ayla)
Pihak Honda juga tidak menutup peluang kerja sama untuk perusahaan swasta ataupun instansi pemerintah yang tertarik dengan PCX Electric tersebut.
"Jadi dengan kami meluncurkan produk ini justru kami ingin berkontribusi lebih, bagaimana pemerintah bersama dengan asosiasi kami bisa mengeluarkan produk yang bisa sesuai dengan regulasi international UN R136," kata Thomas lagi.
"Bisa saja kami membuka kesempatan untuk bekerjasama dengan pemerintah, ataupun juga perusahaan swasta-swasta lainnya jika dimungkinkan," tutupnya.
Sedangkan menurut Ahmad Muhibbudin, General Manager Corporate Communication AHM masih banyak tantangan yang harus diselesaikan sebelum dipasarkan.
"Kami sementara ini masih pakai skema sewa dulu untuk PCX Electric," kata Ahmad Muhibbuddin, (24/1/20).
"Seperti sisi teknologi, masih perlu dikembangkan dan disesuaikan dengan kebutuhan dan kebiasaan berkendara masyarakat," terangnya.
Muhib melanjutkan, kebiasaan masyarakat di Indonesia adalah mengandalkan motor untuk kemampuan jarak tempuh yang jauh dengan kecepatan yang memadai.
Kemampuan tersebut, dijelaskannya masih dimiliki oleh kendaraan berbasis combustion engine, sehingga memerlukan waktu untuk penyesuaian ke kendaraan listrik.
(Baca Juga: Honda PCX Listrik Punya Kembaran, Produk Lokal, Sekali Ngecas Bisa Buat 100 Kilometer)
Tantangan lainnya, menurut Muhib, adalah pasokan baterai dan manajemen pengelolaan limbahnya.
"Selain itu masalah sarana penunjang juga sangat penting, mulai ketersediaan charging station hingga hal lain terkait after sales services," ujar Muhib.
Sebagai informasi, insentif pajak daerah tersebut tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 3 Tahun 2020 tentang Insentif Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Atas Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) berbasis Baterai untuk transportasi jalan.