Namun masalah software bakal membuat pemiliknya akan berpikir lagi saat akan meminangnya.
"Untuk Volvo modern seperti S80 generasi kedua, yang menyebalkan itu di elektronik bagian softwarenya," kata Oddo.
"Jadi Volvo itu membuat sistem keamanan software-nya dilindungi sedemikian ketatnya sehingga susah dijebol," sambungnya.
"Kalaupun ada cuma sedikit orang yang bisa, bengkel biasa walaupun spesialis belum tentu bisa karena alatnya juga mahal," ujar Oddo, (30/1/20).
( Baca Juga: Sejarah Volvo S80 di Indonesia, Sedan Rasa 'Tank', Tawarkan Tiga Pilihan Mesin)
"Kalau mobil Jepang mungkin banyak yang bisa, di merek Eropa seperti Mercy, BMW atau Audi pun meng-crack software enggak sesusah Volvo," terangnya.
"Jadi buat keperluan reset ECU atau saat kondisi darurat seperti kehilangan kunci menjebol software security sistemnya itu susah," tuturnya.
"Saya enggak sanggup, karena konsumen kebanyakan juga enggan, harganya bisa sekitar Rp 20 jutaan," jelasnya.
Lebih lanjut Oddo menjelaskan, selebihnya tidak ada masalah berarti yang menyerang Volvo S80 generasi kedua tersebut.