Mobil Listrik Dijejali Pendingin Cairan, Fokus ke Inverter, Cegah Panas Berlebih

Ignatius Ferdian,Ryan Fasha - Jumat, 7 Februari 2020 | 07:30 WIB

Nissan Leaf sebagai kendaraan listrik andalan Nissan (Ignatius Ferdian,Ryan Fasha - )

Otomotifnet.com  - Belum banyak yang tahu kalau mobil listrik tenaga baterai atau Battery Electric Vehicle (BEV) masih menggunakan pendingin cairan.

Mobil listrik bertenaga baterai menggunakan pendingin cairan untuk meredam panas di beberapa bagian.

Seperti contohnya pada Nissan Leaf yang kabarnya akan dipasarkan dalam waktu dekat oleh PT. Nissan Motor Indonesia (NMI).

"Komponen yang menjadi fokus untuk diredam panasnya yakni bagian inverter," buka Jauhari Adzannis, Senior Manaager Value Engineering & Localization NMI.

(Baca Juga: Klep Dan Silinder di Mesin Berkarat, Waspada Efek Samping Cairan Carbon Cleaner Jelek)

ryan/gridoto.com
Mesin Nissan Leaf menggunakan pendingin cairan

Komponen inverter pada mobil listrik bekerja keras karena fungsi utamanya selain mengubah arus Direct Current (DC) dari baterai ke Alternating Current (AC) ke motor penggerak, inverter juga sebagai tempat sensor-sensor.

Jadi panas yang dihasilkan juga cukup tinggi sehingga harus diredam.

ryan/gridoto.com
jalur pendingin cairan pada mobil listrik

"Cairan pendingin sudah memiliki jalurnya sendiri seperti water jacket dan menyerap panas lalu membuangnya di radiator," tambahnya.

Tidak hanya Nissan Leaf, pada mobil listrik BYD E6 dan Tesla Model X 75D juga memiliki pendingin cairan.

(Baca Juga: Setir Berat, Bergetar dan Bunyi Dengung, Indikasi Power Steering Elektrik Minta Jajan)