Otomotifnet.com - Honda CBR250R generasi pertama berkode MC41 tak boleh memakai oli mesin sembarangan.
Ada oli mesin yang dianjurkan oleh pemilik Mahendra Motosport (MMS), Arjuna Kiki Gunawan, yang biasa menangani motor sport.
Tapi Dirinya tidak memaksakan pemilik CBR250R CBU Thailand tersebut untuk menggunakan merek tersebut, semua balik ke pemilik.
"Kalau untuk olinya beda-beda pilihan tergantung pemiliknya," kata Arjuna.
(Baca Juga: Honda CBR250R MC41 Penyakitnya Komplek, Mulai Kruk As Sampai Kiprok)
"Tapi kalau kami menyarankan pakai oli Ipone," jelas Arjuna.
Saran Kiki untuk menggunakan oli tersebut pun bukan tanpa alasan.
Sebab, berdasarkan pengalamannya mencoba beberapa oli dan hasilnya kurang memuaskan.
"Lalu coba pakai Ipone, habis bongkar sekitar 8 bulan lalu sampai sekarang rutin servis itu enggak ada masalah lagi," sambung Kiki.
Menurut pria yang ahli soal motor sport ini, harga oli tersebut di kisaran Rp 150 ribu per botol (1 liter).
Adapun bengkel resmi Honda lebih menganjurkan untuk CBR250R memakai oli AHM MPX-1.
"Pakai MPX-1 dengan kapasitas 1,6 liter, jadi beli dua botol yang 0,8 liter," ujar Anvany Rawan, Kepala Mekanik Ahass Putera Merdeka Cibubur kepada GridOto.com.
Ia menambahkan, harga dua botol oli MPX-1 0,8 liter dibanderol Rp 84 ribu.
(Baca Juga: Honda CBR250R CBU Onderdilnya Susah dan Mahal, Pinjam Motor Ini Dulu)
Ada alasan kenapa harus memilih oli yang tepat buat si CBR250R generasi pertama ini.
Dari artikel sebelumnya telah dijelaskan beberapa penyakit dari CBR250R MC41 ini dengan judul:
Honda CBR250R MC41 Penyakitnya Komplek, Mulai Kruk As Sampai Kiprok
Arjuna Kiki Gunawan menjelaskan, kruk as CBR250R ini rawan sekali rusak.
"Karena Honda CBR250R ini dudukan kruk as dia enggak pakai bearing, dia pakainya metal," tuturnya.
"Kalau metal sudah kena (baret) begitu mesin dihidupkan ada suara hentakan seperti besi beradu 'bletak'," jelasnya.
"Motor masih bisa dipakai, tapi suara makin kasar dan getaran mesin jadi enggak wajar," jelasnya.
"Terus top speed juga menurun karena metalnya baret, jadi dia seret," sambungnya.
"Bagian kepala silinder juga sama, dia rocker arm pakai metal juga, kalau oli telat naik atau olinya enggak cocok, ya sudah jadi gampang berisik headnya," sambungnya.
(Baca Juga: Honda CBR250R CBU Jajan Setang Seher? Mesti Ganti Satu Set, Bekas Rp 2 Jutaan!)
Jadi, menurutnya, kelemahan CBR250R ini beberapa komponennya banyak yang cepat kalah alias rusak.
Selain itu mencari ganti spare partnya tidak mudah.
"Kalaupun cari spare part copotan harus tahu linknya, biasanya di grup CBR, dan setahu saya cuma ada beberapa orang yang main," ujar pria yang akrab disapa Kang Black ini.
Kelemahan lainnya, Ia menjelaskan, bagian spul mudah gosong, sehingga menyebabkan engine check menyala.
"Kan kalau spul gosong tekanan arus ke kiprok jadi enggak bagus, nah itu biasanya engine cek menyala," imbuh Kang Black.
Ia juga menyarankan, ketika semua kondisi mesin sudah dipastikan aman, periksa bagian filter oli.
"Kalaupun cari spare part copotan harus tahu linknya, biasanya di grup CBR, dan setahu saya cuma ada beberapa orang yang main," ujar pria yang akrab disapa Kang Black ini.
Kelemahan lainnya, Ia menjelaskan, bagian spul mudah gosong, sehingga menyebabkan engine check menyala.
(Baca Juga: All New Yamaha NMAX non ABS Makin Aman, Tanam Keyless Aftermarket, Modal Rp 2 Juta)
"Kan kalau spul gosong tekanan arus ke kiprok jadi enggak bagus, nah itu biasanya engine cek menyala," imbuh Kang Black.
Ia juga menyarankan, ketika semua kondisi mesin sudah dipastikan aman, periksa bagian filter oli.
"Selain spare part susah dicari, juga karena torsi besar pada mesin motor ini membuat komponen jadi ringkih," jelasnya.
Ia menuturkan, untuk mengakali inden yang lama dari bengkel resmi, Ia biasanya mencari spare part jeroan mesin motor ini lewat grup-grup komunitas.
"Itu cari barang harus ke komunitas-komunitas. Kalau mau cari ke bengkel resmi bisa saja, tapi kan inden lama dan harganya fantastis," tutupnya.